Hadist Bukhari
|
|
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ قَالَ حَدَّثَنَا
فُلَيْحٌ ح و حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ فُلَيْحٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ حَدَّثَنِي هِلَالُ بْنُ
عَلِيٍّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ
جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ سَمِعَ مَا
قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ لَمْ يَسْمَعْ حَتَّى إِذَا
قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنْ السَّاعَةِ قَالَ هَا
أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ
السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى
غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
|
||
3.1/57. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Sinan berkata, telah menceritakan kepada kami Fulaih.
Dan telah diriwayatkan pula hadits serupa dari jalan lain, yaitu Telah
menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fulaih berkata, telah
menceritakan kepadaku bapakku berkata, telah menceritakan kepadaku Hilal
bin Ali dari Atho' bin Yasar dari Abu Hurairah berkata:
Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada dalam suatu majelis
membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui lalu
bertanya: Kapan datangnya hari kiamat?
Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap melanjutkan pembicaraannya.
Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata; beliau
mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang
dikatakannya itu, dan ada pula sebagian yang mengatakan; bahwa beliau tidak mendengar perkataannya.
Hingga akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan
pembicaraannya, seraya berkata: Mana orang yang
bertanya tentang hari kiamat tadi? Orang itu berkata: saya wahai Rasulullah!. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Apabila sudah hilang
amanah maka tunggulah terjadinya kiamat. Orang itu bertanya: Bagaimana hilangnya amanat itu? Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: Jika urusan diserahkan
bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat.
|
||
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ عَارِمُ بْنُ الْفَضْلِ قَالَ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ تَخَلَّفَ عَنَّا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفْرَةٍ سَافَرْنَاهَا فَأَدْرَكَنَا وَقَدْ
أَرْهَقَتْنَا الصَّلَاةُ وَنَحْنُ نَتَوَضَّأُ فَجَعَلْنَا نَمْسَحُ عَلَى
أَرْجُلِنَا فَنَادَى بِأَعْلَى صَوْتِهِ وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنْ النَّارِ
مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا
|
||
3.2/58. Telah menceritakan kepada
kami Abu An Nu'man 'Arim bin Al Fadlal berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyir dari Yusuf bin Mahak
dari Abdullah bin 'Amru berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah tertinggal dari kami dalam suatu perjalanan yang kami lakukan hingga
Beliau mendapatkan kami sementara waktu shalat sudah hampir habis, kami
berwudlu' dengan hanya mengusap kaki kami. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berseru dengan suara yang keras: celakalah
bagi tumit-tumit yang tidak basah akan masuk neraka. Beliau serukan
hingga dua atau tiga kali.
|
||
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ
بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ
شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ فَحَدِّثُونِي
مَا هِيَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي قَالَ عَبْدُ اللَّهِ
وَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ ثُمَّ قَالُوا
حَدِّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هِيَ النَّخْلَةُ
|
||
3.3/59. Telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin
Ja'far dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya
diantara pohon ada suatu pohon yang tidak jatuh daunnya. Dan itu adalah
perumpamaan bagi seorang muslim. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: Katakanlah kepadaku, pohon apakah itu?
Maka para sahabat beranggapan bahwa yang dimaksud adalah pohon yang berada di
lembah. Abdullah berkata: Aku berpikir dalam hati
pohon itu adalah pohon kurma, tapi aku malu mengungkapkannya. Kemudian para
sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, pohon apakah itu? Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Pohon
kurma.
|
||
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا
يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ حَدِّثُونِي مَا هِيَ قَالَ
فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَوَقَعَ فِي
نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ ثُمَّ قَالُوا حَدِّثْنَا مَا
هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هِيَ النَّخْلَةُ
|
||
3.4/60. Telah menceritakan kepada
kami Khalid bin Makhlad Telah menceritakan kepada kami Sulaiman
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Sesungguhnya diantara pohon ada satu pohon yang tidak
jatuh daunnya. Dan itu adalah perumpamaan bagi seorang muslim. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bertanya: Katakanlah padaku,
pohon apakah itu? Maka para sahabat beranggapan bahwa yang dimaksud
adalah pohon yang berada di lembah. Abdullah berkata: Aku berpikir dalam hati
pohon itu adalah pohon kurma, tapi aku malu mengungkapkannya. Kemudian
orang-orang berkata: Wahai Rasulullah, pohon
apakah itu? Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Pohon kurma.
|
||
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا
اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدٍ هُوَ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ شَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ أَبِي نَمِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ بَيْنَمَا نَحْنُ
جُلُوسٌ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ
دَخَلَ رَجُلٌ عَلَى جَمَلٍ فَأَنَاخَهُ فِي الْمَسْجِدِ ثُمَّ عَقَلَهُ ثُمَّ
قَالَ لَهُمْ أَيُّكُمْ مُحَمَّدٌ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مُتَّكِئٌ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِمْ فَقُلْنَا هَذَا الرَّجُلُ
الْأَبْيَضُ الْمُتَّكِئُ فَقَالَ لَهُ الرَّجُلُ يَا ابْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ
فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَجَبْتُكَ
فَقَالَ الرَّجُلُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي
سَائِلُكَ فَمُشَدِّدٌ عَلَيْكَ فِي الْمَسْأَلَةِ فَلَا تَجِدْ عَلَيَّ فِي
نَفْسِكَ فَقَالَ سَلْ عَمَّا بَدَا لَكَ فَقَالَ أَسْأَلُكَ بِرَبِّكَ وَرَبِّ
مَنْ قَبْلَكَ أَاللَّهُ أَرْسَلَكَ إِلَى النَّاسِ كُلِّهِمْ فَقَالَ
اللَّهُمَّ نَعَمْ قَالَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ أَاللَّهُ أَمَرَكَ أَنْ
نُصَلِّيَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ قَالَ اللَّهُمَّ
نَعَمْ قَالَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ أَاللَّهُ أَمَرَكَ أَنْ نَصُومَ هَذَا
الشَّهْرَ مِنْ السَّنَةِ قَالَ اللَّهُمَّ نَعَمْ قَالَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ
أَاللَّهُ أَمَرَكَ أَنْ تَأْخُذَ هَذِهِ الصَّدَقَةَ مِنْ أَغْنِيَائِنَا
فَتَقْسِمَهَا عَلَى فُقَرَائِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ نَعَمْ فَقَالَ الرَّجُلُ آمَنْتُ بِمَا جِئْتَ بِهِ
وَأَنَا رَسُولُ مَنْ وَرَائِي مِنْ قَوْمِي وَأَنَا ضِمَامُ بْنُ ثَعْلَبَةَ
أَخُو بَنِي سَعْدِ بْنِ بَكْرٍ وَرَوَاهُ مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ وَعَلِيُّ
بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ المُغِيرَةِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ
أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا
|
||
3.5/61. Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Sa'id Al Maqburi dari Syarik bin Abdullah bin Abu
Namir bahwa dia mendengar Anas bin Malik berkata: Ketika kami
sedang duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam didalam Masjid,
ada seorang yang menunggang unta datang lalu menambatkannya di dekat Masjid
lalu berkata kepada mereka (para sahabat): Siapa
diantara kalian yang bernama Muhammad? Pada saat itu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersandaran di tengah para sahabat, lalu kami menjawab: orang Ini, yang berkulit putih yang sedang bersandar.
Orang itu berkata kepada Beliau; Wahai putra
Abdul Muththalib Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Ya, aku sudah menjawabmu. Maka orang itu berkata
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Aku
bertanya kepadamu persoalan yang mungkin berat buatmu namun janganlah kamu
merasakan sesuatu terhadapku. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: Tanyalah apa yang menjadi persoalanmu.
Orang itu berkata: Aku bertanya kepadamu demi
Rabbmu dan Rabb orang-orang sebelummu. Apakah Allah yang mengutusmu kepada
manusia seluruhnya? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Demi Allah, ya benar! Kata orang itu: Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah
yang memerintahkanmu supaya kami shalat lima (waktu) dalam sehari semalam?
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Demi
Allah, ya benar! Kata orang itu: Aku
bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu supaya
kami puasa di bulan ini dalam satu tahun? Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: Demi Allah, ya benar!
Kata orang itu: Aku bersumpah kepadamu atas nama
Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu supaya mengambil sedekah dari
orang-orang kaya di antara kami lalu membagikannya kepada orang-orang fakir
diantara kami? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Demi Allah, ya benar! Kata orang itu: Aku beriman dengan apa yang engkau bawa dan aku adalah
utusan kaumku, aku Dlamam bin Tsa'labah saudara dari Bani Sa'd bin Bakr.
Begitulah (kisah tadi) sebagaimana yang diriwayatkan oleh Musa bin Isma'il
dan Ali bin Abdul Hamid dari Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit
dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
|
||
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ
عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ بِكِتَابِهِ رَجُلًا وَأَمَرَهُ أَنْ يَدْفَعَهُ
إِلَى عَظِيمِ الْبَحْرَيْنِ فَدَفَعَهُ عَظِيمُ الْبَحْرَيْنِ إِلَى كِسْرَى
فَلَمَّا قَرَأَهُ مَزَّقَهُ فَحَسِبْتُ أَنَّ ابْنَ الْمُسَيَّبِ قَالَ فَدَعَا
عَلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُمَزَّقُوا
كُلَّ مُمَزَّقٍ
|
||
3.6/62. Telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Sa'd dari Shalih dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah
bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud bahwa Abdullah bin 'Abbas telah
mengabarkannya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutus
seseorang dengan membawa surat dan memerintahkan kepadanya untuk memberikan
surat tersebut kepada Pemimpin Bahrain. Lalu Pemimpin Bahrain itu
memberikannya kepada Kisra. Tatkala dibaca, surat itu dirobeknya. Aku mengira
kemudian Ibnu Musayyab berkata; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berdoa agar mereka (kekuasaannya) dirobek-robek sehancur-hancurnya.
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ
الْمَرْوَزِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَتَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كِتَابًا أَوْ أَرَادَ أَنْ يَكْتُبَ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهُمْ
لَا يَقْرَءُونَ كِتَابًا إِلَّا مَخْتُومًا فَاتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ
نَقْشُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى بَيَاضِهِ فِي
يَدِهِ فَقُلْتُ لِقَتَادَةَ مَنْ قَالَ نَقْشُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ
قَالَ أَنَسٌ
|
||
3.7/63. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Muqotil Abu Al Hasan Al Marwazi telah mengabarkan
kepada kami Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'bah
dari Qotadah dari Anas bin Malik berkata: Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menulis surat atau bermaksud menulis surat, lalu dikatakan
kepada Beliau, bahwa mereka tidak akan membaca tulisan kecuali tertera
stempel. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuat stempel yang terbuat
dari perak yang bertanda; Muhammad Rasulullah. Seakan-akan aku melihat warna
putih pada tangan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam.
Lalu aku bertanya kepada Qotadah: Siapa yang membuat tanda Muhammad
Rasulullah? Jawabnya: Anas.
|
||
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ
إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّ أَبَا مُرَّةَ مَوْلَى
عَقِيلِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِي وَاقِدٍ اللَّيْثِيِّ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَمَا هُوَ جَالِسٌ فِي
الْمَسْجِدِ وَالنَّاسُ مَعَهُ إِذْ أَقْبَلَ ثَلَاثَةُ نَفَرٍ فَأَقْبَلَ
اثْنَانِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَهَبَ
وَاحِدٌ قَالَ فَوَقَفَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَمَّا أَحَدُهُمَا فَرَأَى فُرْجَةً فِي الْحَلْقَةِ فَجَلَسَ
فِيهَا وَأَمَّا الْآخَرُ فَجَلَسَ خَلْفَهُمْ وَأَمَّا الثَّالِثُ فَأَدْبَرَ
ذَاهِبًا فَلَمَّا فَرَغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ عَنْ النَّفَرِ الثَّلَاثَةِ أَمَّا أَحَدُهُمْ
فَأَوَى إِلَى اللَّهِ فَآوَاهُ اللَّهُ وَأَمَّا الْآخَرُ فَاسْتَحْيَا
فَاسْتَحْيَا اللَّهُ مِنْهُ وَأَمَّا الْآخَرُ فَأَعْرَضَ فَأَعْرَضَ اللَّهُ
عَنْهُ
|
||
3.8/64. Telah menceritakan kepada
kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari Ishaq
bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Abu Murrah -mantan budak Uqail
bin Abu Thalib-, mengabarkan kepadanya dari Abu Waqid Al Laitsi, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang duduk bermajelis di
Masjid bersama para sahabat datanglah tiga orang. Yang dua orang menghadap
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang seorang lagi pergi, yang dua orang
terus duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dimana satu diantaranya
nampak berbahagia bermajelis bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang
yang kedua duduk di belakang mereka, sedang yang ketiga berbalik pergi,
Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai bermajelis, Beliau
bersabda: Maukah kalian aku beritahu tentang
ketiga orang tadi? Adapun seorang diantara mereka, dia meminta
perlindungan kepada Allah, maka Allah lindungi dia. Yang kedua, dia malu
kepada Allah, maka Allah pun malu kepadanya. Sedangkan yang ketiga berpaling
dari Allah maka Allah pun berpaling darinya.
|
||
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا بِشْرٌ قَالَ
حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ ذَكَرَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَعَدَ عَلَى بَعِيرِهِ وَأَمْسَكَ إِنْسَانٌ بِخِطَامِهِ أَوْ
بِزِمَامِهِ قَالَ أَيُّ يَوْمٍ هَذَا فَسَكَتْنَا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ
سَيُسَمِّيهِ سِوَى اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ قُلْنَا بَلَى
قَالَ فَأَيُّ شَهْرٍ هَذَا فَسَكَتْنَا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ
بِغَيْرِ اسْمِهِ فَقَالَ أَلَيْسَ بِذِي الْحِجَّةِ قُلْنَا بَلَى قَالَ
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ حَرَامٌ
كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا
لِيُبَلِّغ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَإِنَّ الشَّاهِدَ عَسَى أَنْ يُبَلِّغَ مَنْ
هُوَ أَوْعَى لَهُ مِنْهُ
|
||
3.9/65. Telah menceritakan kepada
kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Bisyir
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Ibnu Sirin
dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari bapaknya, dia menuturkan,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk diatas untanya sementara
orang-orang memegangi tali kekang unta tersebut. Beliau shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: Hari apakah ini? '. Kami semua
terdiam dan menyangka bahwa Beliau akan menamakan nama lain selain nama hari
yang sudah dikenal. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Bukankah
hari ini hari Nahar? Kami menjawab: Benar. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali bertanya: Bulan
apakah ini? '. Kami semua terdiam dan menyangka bahwa Beliau akan menamakan
nama lain selain nama bulan yang sudah dikenal. Beliau shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: Bukankah ini bulan Dzul Hijjah?
Kami menjawab: Benar. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya darah
kalian, harta kalian dan kehormatan kalian sesama kalian haram (suci)
sebagaimana sucinya hari kalian ini, bulan kalian ini dan tanah kalian ini.
(Maka) hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena
orang yang hadir semoga dapat menyampaikan kepada orang yang lebih paham
darinya.
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا
سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَخَوَّلُنَا
بِالْمَوْعِظَةِ فِي الْأَيَّامِ كَرَاهَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا
|
||
3.10/66. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan
dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Ibnu Mas'ud berkata;
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memperingatkan
kami dengan suatu pelajaran tentang hari-hari yang sulit yang akan kami
hadapi.
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو
التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا
|
||
3.11/67. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah
menceritakan kepadaku Abu At Tayyah dari Anas bin Malik dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "permudahlah dan jangan persulit, berilah kabar gembira
dan jangan membuat orang lari."
|
||
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا
جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ كَانَ عَبْدُ اللَّهِ
يُذَكِّرُ النَّاسَ فِي كُلِّ خَمِيسٍ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا أَبَا عَبْدِ
الرَّحْمَنِ لَوَدِدْتُ أَنَّكَ ذَكَّرْتَنَا كُلَّ يَوْمٍ قَالَ أَمَا إِنَّهُ
يَمْنَعُنِي مِنْ ذَلِكَ أَنِّي أَكْرَهُ أَنْ أُمِلَّكُمْ وَإِنِّي
أَتَخَوَّلُكُمْ بِالْمَوْعِظَةِ كَمَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَخَوَّلُنَا بِهَا مَخَافَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا
|
||
3.12/68. Telah menceritakan kepada
kami Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Manshur dari Abu Wa'il berkata; bahwa Abdullah
memberi pelajaran kepada orang-orang setiap hari Kamis, kemudian seseorang
berkata: Wahai Abu Abdurrahman, sungguh aku ingin
kalau anda memberi pelajaran kepada kami setiap hari dia berkata: Sungguh aku enggan melakukannya, karena aku takut
membuat kalian bosan, dan aku ingin memberi pelajaran kepada kalian
sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi pelajaran kepada kami
karena khawatir kebosanan akan menimpa kami.
|
||
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ
وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ قَالَ حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ خَطِيبًا يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا
يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي وَلَنْ
تَزَالَ هَذِهِ الْأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ
خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ
|
||
3.13/69. Telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin 'Ufair Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab
dari Yunus dari Ibnu Syihab berkata, Humaid bin Abdurrahman
berkata; aku mendengar Mu'awiyyah memberi khutbah untuk kami, dia
berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka
Allah faqihkan dia terhadap agama. Aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang
Allah yang memberi. Dan senantiasa ummat ini akan tegak diatas perintah
Allah, mereka tidak akan celaka karena adanya orang-orang yang menyelisihi
mereka hingga datang keputusan Allah.
|
||
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ قَالَ قَالَ لِي ابْنُ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ صَحِبْتُ
ابْنَ عُمَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلَمْ أَسْمَعْهُ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَدِيثًا وَاحِدًا قَالَ
كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُتِيَ
بِجُمَّارٍ فَقَالَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً مَثَلُهَا كَمَثَلِ
الْمُسْلِمِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَقُولَ هِيَ النَّخْلَةُ فَإِذَا أَنَا أَصْغَرُ
الْقَوْمِ فَسَكَتُّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ
النَّخْلَةُ
|
||
3.14/70. Telah menceritakan kepada
kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan
berkata, telah berkata kepadaku Ibnu Abu Najih dari Mujahid
berkata; aku pernah menemani Ibnu Umar pergi ke Madinah, namun aku
tidak mendengar dia membicarakan tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kecuali satu kejadian dimana dia berkata: Kami pernah bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lalu Beliau dipertemukan dengan jama'ah.
Kemudian Beliau bersabda: Sesungguhnya diantara
pohon ada suatu pohon yang merupakan perumpamaan bagi seorang muslim.
Aku ingin mengatakan bahwa itu adalah pohon kurma namun karena aku yang
termuda maka aku diam. Maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Itu adalah pohon kurma.
|
||
حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَلَى غَيْرِ مَا حَدَّثَنَاهُ الزُّهْرِيُّ
قَالَ سَمِعْتُ قَيْسَ بْنَ أَبِي حَازِمٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا حَسَدَ
إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى
هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي
بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
|
||
3.15/71. Telah menceritakan kepada
kami Al Humaidi berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan
berkata, telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Abu Khalid -dengan
lafazh hadits yang lain dari yang dia ceritakan kepada kami dari Az Zuhri-
berkata; aku mendengar Qais bin Abu Hazim berkata; aku mendengar Abdullah
bin Mas'ud berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal; (terhadap)
seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan
kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan
mengajarkannya kepada orang lain.
|
||
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ غُرَيْرٍ الزُّهْرِيُّ قَالَ
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ صَالِحٍ
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَهُ أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ
أَخْبَرَهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ تَمَارَى هُوَ وَالْحُرُّ بْنُ قَيْسِ
بْنِ حِصْنٍ الْفَزَارِيُّ فِي صَاحِبِ مُوسَى قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ هُوَ خَضِرٌ
فَمَرَّ بِهِمَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَدَعَاهُ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي
تَمَارَيْتُ أَنَا وَصَاحِبِي هَذَا فِي صَاحِبِ مُوسَى الَّذِي سَأَلَ مُوسَى
السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ هَلْ سَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ قَالَ نَعَمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَمَا مُوسَى فِي مَلَإٍ مِنْ بَنِي
إِسْرَائِيلَ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ هَلْ تَعْلَمُ أَحَدًا أَعْلَمَ مِنْكَ
قَالَ مُوسَى لَا فَأَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مُوسَى بَلَى عَبْدُنَا
خَضِرٌ فَسَأَلَ مُوسَى السَّبِيلَ إِلَيْهِ فَجَعَلَ اللَّهُ لَهُ الْحُوتَ
آيَةً وَقِيلَ لَهُ إِذَا فَقَدْتَ الْحُوتَ فَارْجِعْ فَإِنَّكَ سَتَلْقَاهُ
وَكَانَ يَتَّبِعُ أَثَرَ الْحُوتِ فِي الْبَحْرِ فَقَالَ لِمُوسَى فَتَاهُ {
أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا
أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ } { قَالَ ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى
آثَارِهِمَا قَصَصًا } فَوَجَدَا خَضِرًا فَكَانَ مِنْ شَأْنِهِمَا الَّذِي قَصَّ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي كِتَابِهِ
|
||
3.16/72. Telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Gharair Az Zuhri berkata, Telah menceritakan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim berkata, telah menceritakan bapakku
kepadaku dari Shalih dari Ibnu Syihab, dia menceritakan bahwa 'Ubaidullah
bin Abdullah mengabarkan kepadanya dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya
dia dan Al Hurru bin Qais bin Hishin Al Fazari berdebat tentang sahabat Musa
'Alaihis salam, Ibnu 'Abbas berkata; dia adalah Khidlir 'Alaihis salam.
Tiba-tiba lewat Ubay bin Ka'b di depan keduanya, maka Ibnu 'Abbas
memanggilnya dan berkata: Aku dan temanku ini
berdebat tentang sahabat Musa 'Alaihis salam, yang ditanya tentang jalan yang
akhirnya mempertemukannya, apakah kamu pernah mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menceritakan masalah ini? Ubay bin Ka'ab
menjawab: Ya, benar, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Ketika Musa di tengah pembesar
Bani Israil, datang seseorang yang bertanya: apakah kamu mengetahui ada orang
yang lebih pandai darimu? Berkata Musa 'Alaihis salam: Tidak. Maka Allah Ta'ala mewahyukan kepada Musa
'Alaihis salam: Ada, yaitu hamba Kami bernama
Hidlir. Maka Musa 'Alaihis Salam meminta jalan untuk bertemu
dengannya. Allah menjadikan ikan bagi Musa sebagai tanda dan dikatakan
kepadanya; jika kamu kehilangan ikan tersebut
kembalilah, nanti kamu akan berjumpa dengannya. Maka Musa 'Alaihis
Salam mengikuti jejak ikan di lautan. Berkatalah murid Musa 'Alaihis salam: Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di
batu tadi? Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidaklah
yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan. Maka Musa
'Alaihis Salam berkata:.Itulah (tempat) yang kita
cari. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Maka
akhirnya keduanya bertemu dengan Hidlir 'Alaihis salam. Begitulah kisah keduanya sebagaimana Allah ceritakan
dalam Kitab-Nya.
|
||
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْوَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
ضَمَّنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اللَّهُمَّ
عَلِّمْهُ الْكِتَابَ
|
||
3.17/73. Telah menceritakan kepada
kami Abu Ma'mar berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits berkata, telah menceritakan kepada kami Khalid dari 'Ikrimah
dari Ibnu 'Abbas berkata: Pada suatu hari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berada di sampingku lalu bersabda: Ya
Allah, ajarkanlah dia Kitab.
|
||
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ قَالَ
حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَقْبَلْتُ
رَاكِبًا عَلَى حِمَارٍ أَتَانٍ وَأَنَا يَوْمَئِذٍ قَدْ نَاهَزْتُ
الِاحْتِلَامَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي
بِمِنًى إِلَى غَيْرِ جِدَارٍ فَمَرَرْتُ بَيْنَ يَدَيْ بَعْضِ الصَّفِّ
وَأَرْسَلْتُ الْأَتَانَ تَرْتَعُ فَدَخَلْتُ فِي الصَّفِّ فَلَمْ يُنْكَرْ
ذَلِكَ عَلَيَّ
|
||
3.18/74. Telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Abu Uwais berkata, Telah menceritakan kepadaku Malik
dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Abdullah
bin 'Abbas berkata; aku datang dengan menunggang keledai betina, yang
saat itu aku hampir menginjak masa baligh, dan Rasulullah sedang shalat di
Mina dengan tidak menghadap dinding. Maka aku lewat di depan sebagian shaf
kemudian aku melepas keledai betina itu supaya mencari makan sesukanya. Lalu
aku masuk kembali di tengah shaf dan tidak ada orang yang menyalahkanku.
|
||
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو
مُسْهِرٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنِي الزُّبَيْدِيُّ
عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ قَالَ عَقَلْتُ مِنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَجَّةً مَجَّهَا فِي وَجْهِي
وَأَنَا ابْنُ خَمْسِ سِنِينَ مِنْ دَلْوٍ
|
||
3.19/75. Telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Yusuf berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu
Mushir berkata, Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Harb Telah
menceritakan kepadaku Az Zubaidi dari Az Zuhri dari Mahmud
bin Ar Rabbi' berkata: Aku mengingat dari
Nabi, saat Beliau melumuri air ludah Beliau di wajahku, saat itu aku baru
berumur lima tahun.
|
||
حَدَّثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ خَالِدُ بْنُ خَلِيٍّ قَاضِي
حِمْصَ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا
الْأَوْزَاعِيُّ أَخْبَرَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ تَمَارَى
هُوَ وَالْحُرُّ بْنُ قَيْسِ بْنِ حِصْنٍ الْفَزَارِيُّ فِي صَاحِبِ مُوسَى
فَمَرَّ بِهِمَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَدَعَاهُ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي
تَمَارَيْتُ أَنَا وَصَاحِبِي هَذَا فِي صَاحِبِ مُوسَى الَّذِي سَأَلَ
السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ هَلْ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ فَقَالَ أُبَيٌّ نَعَمْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ يَقُولُ بَيْنَمَا مُوسَى فِي
مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ أَتَعْلَمُ أَحَدًا
أَعْلَمَ مِنْكَ قَالَ مُوسَى لَا فَأَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مُوسَى
بَلَى عَبْدُنَا خَضِرٌ فَسَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ فَجَعَلَ اللَّهُ
لَهُ الْحُوتَ آيَةً وَقِيلَ لَهُ إِذَا فَقَدْتَ الْحُوتَ فَارْجِعْ فَإِنَّكَ
سَتَلْقَاهُ فَكَانَ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَّبِعُ أَثَرَ الْحُوتِ
فِي الْبَحْرِ فَقَالَ فَتَى مُوسَى لِمُوسَى { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى
الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ
أَنْ أَذْكُرَهُ } قَالَ مُوسَى { ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى
آثَارِهِمَا قَصَصًا } فَوَجَدَا خَضِرًا فَكَانَ مِنْ شَأْنِهِمَا مَا قَصَّ
اللَّهُ فِي كِتَابِهِ
|
||
3.20/76. Telah menceritakan kepada
kami Abu Al Qasim Khalid bin Khali -seorang hakim di Himshi-, dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb berkata,
Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah mengabarkan kepada kami
Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud
dari Ibnu 'Abbas bahwasanya dia dan Al Hurru bin Qais bin Hishin Al
Fazari berdebat tentang sahabat Musa 'Alaihis salam, Ibnu 'Abbas berkata; dia
adalah Khidlir 'Alaihis salam. Tiba-tiba lewat Ubay bin Ka'b di depan
keduanya, maka Ibnu 'Abbas memanggilnya dan berkata: Aku
dan temanku ini berdebat tentang sahabat Musa 'Alaihis salam, yang ditanya
tentang jalan yang akhirnya mempertemukannya, apakah kamu pernah mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan masalah ini? Ubay
bin Ka'ab menjawab: Ya, benar, aku pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ketika
Musa di tengah pembesar Bani Israil, datang seseorang yang bertanya: apakah
kamu mengetahui ada orang yang lebih pandai darimu? Berkata Musa
'Alaihis salam: Tidak. Maka Allah Ta'ala
mewahyukan kepada Musa 'Alaihis salam: Ada, yaitu
hamba Kami bernama Hidlir. Maka Musa 'Alaihis Salam meminta jalan
untuk bertemu dengannya. Allah menjadikan ikan bagi Musa sebagai tanda dan
dikatakan kepadanya; jika kamu kehilangan ikan
tersebut kembalilah, nanti kamu akan berjumpa dengannya. Maka Musa
'Alaihis Salam mengikuti jejak ikan di lautan. Berkatalah murid Musa 'Alaihis
salam: Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat
berlindung di batu tadi? Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan
itu dan tidaklah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan.
Maka Musa 'Alaihis Salam berkata:.Itulah (tempat)
yang kita cari. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
Maka akhirnya keduanya bertemu dengan Hidlir 'Alaihis salam. Begitulah kisah keduanya sebagaimana Allah ceritakan
dalam Kitab-Nya.
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ
عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ
الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ
فَأَنْبَتَتْ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ
أَمْسَكَتْ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا وَسَقَوْا
وَزَرَعُوا وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا
تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ
اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ
مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي
أُرْسِلْتُ بِهِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ إِسْحَاقُ وَكَانَ مِنْهَا
طَائِفَةٌ قَيَّلَتْ الْمَاءَ قَاعٌ يَعْلُوهُ الْمَاءُ وَالصَّفْصَفُ
الْمُسْتَوِي مِنْ الْأَرْضِ
|
||
3.21/77. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al 'Ala` berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad
bin Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu
Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku
dengan membawanya adalah seperti hujan yang lebat yang turun mengenai tanah.
Diantara tanah itu ada jenis yang dapat menyerap air sehingga dapat
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Dan di antaranya ada
tanah yang keras lalu menahan air (tergenang) sehingga dapat diminum oleh
manusia, memberi minum hewan ternak dan untuk menyiram tanaman. Dan yang lain
ada permukaan tanah yang berbentuk lembah yang tidak dapat menahan air dan
juga tidak dapat menumbuhkan tanaman. perumpamaan itu adalah seperti orang
yang faham agama Allah dan dapat memanfa'atkan apa yang aku diutus dengannya,
dia mempelajarinya dan mengajarkannya, dan juga perumpamaan orang yang tidak
dapat mengangkat derajat dan tidak menerima hidayah Allah dengan apa yang aku
diutus dengannya. Berkata Abu Abdullah; Ishaq berkata: Dan diantara jenis tanah itu ada yang berbentuk lembah
yang dapat menampung air hingga penuh dan diantaranya ada padang sahara yang
datar.
|
||
حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ
السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ
وَيَظْهَرَ الزِّنَا
|
||
3.22/78. Telah menceritakan kepada
kami 'Imran bin Maisarah berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dari Abu At Tayyah dari Anas bin Malik berkata,
telah bersabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam: Sesungguhnya
diantara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan
dan diminumnya khamer serta praktek perzinahan secara terang-terangan.
|
||
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ
شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ
حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمْ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ
الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ
وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ
الْوَاحِدُ
|
||
3.23/79. Telah menceritakan kepada
kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Syu'bah dari Qotadah dari Anas bin Malik berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu dan
merebaknya kebodohan, perzinahan secara terang-terangan, jumlah perempuan
yang lebih banyak dan sedikitnya laki-laki, sampai-sampai (perbandingannya)
lima puluh perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki.
|
||
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي
اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حَمْزَةَ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ أُتِيتُ
بِقَدَحِ لَبَنٍ فَشَرِبْتُ حَتَّى إِنِّي لَأَرَى الرِّيَّ يَخْرُجُ فِي
أَظْفَارِي ثُمَّ أَعْطَيْتُ فَضْلِي عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالُوا فَمَا
أَوَّلْتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْعِلْمَ
|
||
3.24/80. Telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin 'Ufair berkata, Telah menceritakan kepadaku Al Laits
berkata, Telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab
dari Hamzah bin Abdullah bin Umar bahwa Ibnu Umar berkata: aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ketika aku tidur, aku bermimpi diberi segelas susu lalu
aku meminumnya hingga aku melihat pemandangan yang bagus keluar dari
kuku-kukuku, kemudian aku berikan sisanya kepada sahabat muliaku Umar bin Al
Khaththab. Orang-orang bertanya: Apa
ta'wilnya wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Ilmu.
|
||
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَفَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ بِمِنًى لِلنَّاسِ
يَسْأَلُونَهُ فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ لَمْ أَشْعُرْ فَحَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ
أَذْبَحَ فَقَالَ اذْبَحْ وَلَا حَرَجَ فَجَاءَ آخَرُ فَقَالَ لَمْ أَشْعُرْ
فَنَحَرْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ قَالَ ارْمِ وَلَا حَرَجَ فَمَا سُئِلَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ شَيْءٍ قُدِّمَ وَلَا
أُخِّرَ إِلَّا قَالَ افْعَلْ وَلَا حَرَجَ
|
||
3.25/81. Telah menceritakan kepada
kami Isma'il berkata, Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu
Syihab dari 'Isa bin Thalhah bin Ubaidillah dari Abdullah bin
'Amru bin Al 'Ash; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri
di Mina pada haji wada' memberi kesempatan kepada manusia untuk bertanya
kepada beliau. Lalu datanglah seseorang dan berkata: Aku
tidak menyadari, ternyata saat aku mencukur rambut aku belum menyembelih.
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sembelihlah,
tidak apa-apa Kemudian datang orang lain dan berkata: Aku tidak menyadari, ternyata ketika berkurban aku
belum melempar (jumrah) . Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: lemparlah dan tidak apa-apa. Dan tidaklah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang sesuatu perkara sebelum dan
sesudahnya kecuali beliau menjawab: Lakukanlah
dan tidak apa-apa.
|
||
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا
وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ فِي حَجَّتِهِ فَقَالَ
ذَبَحْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ فَأَوْمَأَ بِيَدِهِ قَالَ وَلَا حَرَجَ قَالَ
حَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَذْبَحَ فَأَوْمَأَ بِيَدِهِ وَلَا حَرَجَ
|
||
3.26/82. Telah menceritakan kepada
kami Musa bin Isma'il berkata, Telah menceritakan kepada kami Wuhaib
berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari 'Ikrimah
dari Ibnu 'Abbas; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya
seseorang tentang haji yang dilakukannya, orang itu bertanya: Aku menyembelih hewan sebelum aku melempar jumrah.
Beliau memberi isyarat dengan tangannya, yang maksudnya tidak apa-apa.Dan
aku mencukur sebelum menyembelih. Beliau memberi isyarat dengan
tangannya yang maksudnya tidak apa-apa.
|
||
حَدَّثَنَا الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَخْبَرَنَا
حَنْظَلَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ سَالِمٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُقْبَضُ الْعِلْمُ
وَيَظْهَرُ الْجَهْلُ وَالْفِتَنُ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ قِيلَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَمَا الْهَرْجُ فَقَالَ هَكَذَا بِيَدِهِ فَحَرَّفَهَا كَأَنَّه
يُرِيدُ الْقَتْلَ
|
||
3.27/83. Telah menceritakan kepada
kami Al Makki bin Ibrahim berkata, telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah
bin Abu Sufyan dari Salim berkata; aku mendengar Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Ilmu akan diangkat dan akan tersebar kebodohan dan
fitnah merajalela serta banyak timbul kekacauan. Ditanyakan kepada
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam: Wahai Rasulullah,
apa yang dimaksud dengan kekacauan? Maka Rasul shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: Begini. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat dengan tangannya lalu
memiringkannya. Seakan yang dimaksudnya adalah pembunuhan.
|
||
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا
وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ فَاطِمَةَ عَنْ أَسْمَاءَ قَالَتْ
أَتَيْتُ عَائِشَةَ وَهِيَ تُصَلِّي فَقُلْتُ مَا شَأْنُ النَّاسِ فَأَشَارَتْ
إِلَى السَّمَاءِ فَإِذَا النَّاسُ قِيَامٌ فَقَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ قُلْتُ
آيَةٌ فَأَشَارَتْ بِرَأْسِهَا أَيْ نَعَمْ فَقُمْتُ حَتَّى تَجَلَّانِي
الْغَشْيُ فَجَعَلْتُ أَصُبُّ عَلَى رَأْسِي الْمَاءَ فَحَمِدَ اللَّهَ عَزَّ
وَجَلَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ
قَالَ مَا مِنْ شَيْءٍ لَمْ أَكُنْ أُرِيتُهُ إِلَّا رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي
حَتَّى الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَأُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي
قُبُورِكُمْ مِثْلَ أَوْ قَرِيبَ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ
مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ يُقَالُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ
فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوْ الْمُوقِنُ لَا أَدْرِي بِأَيِّهِمَا قَالَتْ
أَسْمَاءُ فَيَقُولُ هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ
وَالْهُدَى فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا هُوَ مُحَمَّدٌ ثَلَاثًا فَيُقَالُ نَمْ صَالِحًا
قَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا بِهِ وَأَمَّا الْمُنَافِقُ أَوْ
الْمُرْتَابُ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي
سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ
|
||
3.28/84. Telah menceritakan kepada
kami Musa bin Isma'il berkata, Telah menceritakan kepada kami Wuhaib
berkata, Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Fatimah
dari Asma' berkata: Aku menemui Aisyah saat dia sedang shalat. Setelah
itu aku tanyakan kepadanya: Apa yang sedang
dilakukan orang-orang? Aisyah memberi isyarat ke langit. Ternyata
orang-orang sedang melaksanakan shalat (gerhana matahari). Maka Aisyah
berkata: Maha suci Allah. Aku tanyakan
lagi: Satu tanda saja? Lalu dia memberi
isyarat dengan kepalanya, maksudnya mengangguk tanda mengiyakan. Maka akupun
ikut shalat namun timbul perasaan yang membingungkanku, hingga aku siram
kepalaku dengan air. Dalam khutbahnya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memuji Allah dan mensucikan-Nya, lalu bersabda: Tidak
ada sesuatu yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah melihatnya
dari tempatku ini hingga surga dan neraka, lalu diwahyukan kepadaku: bahwa
kalian akan terkena fitnah dalam kubur kalian seperti -atau hampir berupa-
fitnah -yang aku sendiri tidak tahu apa yang diucapkan Asma' diantaranya adalah
fitnah Al Masihud dajjal-; akan ditanyakan kepada seseorang (didalam
kuburnya); Apa yang kamu ketahui tentang
laki-laki ini? Adapun orang beriman atau orang yang yakin, -Asma'
kurang pasti mana yang dimaksud diantara keduanya- akan menjawab: 'Dia adalah
Muhammad Rasulullah telah datang kepada kami membawa penjelasan dan petunjuk.
Maka kami sambut dan kami ikuti. Dia adalah Muhammad, ' diucapkannya tiga
kali. Maka kepada orang itu dikatakan: 'Tidurlah dengan tenang, sungguh kami
telah mengetahui bahwa kamu adalah orang yang yakin'. Adapun orang Munafiq
atau orang yang ragu, -Asma' kurang pasti mana yang dimaksud diantara
keduanya-, akan menjawab; aku tidak tahu siapa
dia, aku mendengar manusia membicarakan sesuatu maka akupun mengatakannya.
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا
غُنْدَرٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ قَالَ كُنْتُ
أُتَرْجِمُ بَيْنَ ابْنِ عَبَّاسٍ وَبَيْنَ النَّاسِ فَقَالَ إِنَّ وَفْدَ
عَبْدِ الْقَيْسِ أَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
مَنْ الْوَفْدُ أَوْ مَنْ الْقَوْمُ قَالُوا رَبِيعَةُ فَقَالَ مَرْحَبًا
بِالْقَوْمِ أَوْ بِالْوَفْدِ غَيْرَ خَزَايَا وَلَا نَدَامَى قَالُوا إِنَّا
نَأْتِيكَ مِنْ شُقَّةٍ بَعِيدَةٍ وَبَيْنَنَا وَبَيْنَكَ هَذَا الْحَيُّ مِنْ
كُفَّارِ مُضَرَ وَلَا نَسْتَطِيعُ أَنْ نَأْتِيَكَ إِلَّا فِي شَهْرٍ حَرَامٍ
فَمُرْنَا بِأَمْرٍ نُخْبِرُ بِهِ مَنْ وَرَاءَنَا نَدْخُلُ بِهِ الْجَنَّةَ
فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ وَنَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ أَمَرَهُمْ بِالْإِيمَانِ
بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَحْدَهُ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْإِيمَانُ
بِاللَّهِ وَحْدَهُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامُ
الصَّلَاةِ وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ وَتُعْطُوا الْخُمُسَ مِنْ
الْمَغْنَمِ وَنَهَاهُمْ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالْمُزَفَّتِ قَالَ
شُعْبَةُ رُبَّمَا قَالَ النَّقِيرِ وَرُبَّمَا قَالَ الْمُقَيَّرِ قَالَ
احْفَظُوهُ وَأَخْبِرُوهُ مَنْ وَرَاءَكُمْ
|
||
3.29/85. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Ghundar
berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Jamrah
berkata aku pernah menjadi penerjemah antara Ibnu 'Abbas dan
orang-orang, katanya; bahwasanya telah datang rombongan utusan Abdul Qais
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: Utusan siapakah ini atau kaum
manakah ini? Utusan itu menjawab: Rabi'ah.
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Selamat
datang kaum atau para utusan dengan sukarela dan tanpa menyesal. Para
utusan berkata: Wahai Rasulullah kami datang dari
perjalanan yang jauh sementara diantara kampung kami dan engkau ada kampung
kaum kafir (suku) Mudlor, dan kami tidak sanggup untuk mendatangi engkau
kecuali di bulan suci. Ajarkanlah kami dengan satu perintah yang jelas, yang
dapat kami amalkan dan kami ajarkan kepada orang-orang di kampung kami dan
dengan begitu kami dapat masuk surga. Lalu mereka bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tentang minuman. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan mereka dengan empat hal dan melarang dari empat hal,
memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah satu-satunya, beliau berkata:
Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah
satu-satunya? Mereka menjawab: Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjelaskan: Persaksian tidak ada ilah yang
berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan dan kalian
mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang. Dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka dari empat perkara, yaitu dari
meminum dari dari al hantam, ad Dubbaa` dan al Muzaffaat. Syu'bah
menerangkan; terkadang beliau menyebutkan an naqir dan terkadang muqoyyir
(bukan naqir). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: jagalah semuanya dan beritahukanlah kepada orang-orang
di kampung kalian.
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ قَالَ
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ أَبِي
حُسَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عُقْبَةَ
بْنِ الْحَارِثِ أَنَّهُ تَزَوَّجَ ابْنَةً لِأَبِي إِهَابِ بْنِ عَزِيزٍ
فَأَتَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ إِنِّي قَدْ أَرْضَعْتُ عُقْبَةَ وَالَّتِي
تَزَوَّجَ فَقَالَ لَهَا عُقْبَةُ مَا أَعْلَمُ أَنَّكِ أَرْضَعْتِنِي وَلَا
أَخْبَرْتِنِي فَرَكِبَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ فَسَأَلَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ وَقَدْ قِيلَ فَفَارَقَهَا عُقْبَةُ وَنَكَحَتْ
زَوْجًا غَيْرَهُ
|
||
3.30/86. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Muqotil Abu Al Hasan berkata, telah mengabarkan kepada
kami Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Umar bin Sa'id
bin Abu Husain berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu
Mulaikah dari 'Uqbah bin Al Harits; bahwasanya dia menikahi
seorang perempuan putri Ibnu Ihab bin 'Aziz. Lalu datanglah seorang perempuan
dan berkata: Aku pernah menyusui 'Uqbah dan
wanita yang dinikahinya itu. Maka 'Uqbah berkata kepada perempuan itu:
Aku tidak tahu kalau kamu pernah menyusuiku dan
kamu tidak memberitahu aku. Maka 'Uqbah mengendarai kendaraannya menemui
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah dan menyampaikan masalahnya.
Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: harus
bagaimana lagi, sedangkan dia sudah mengatakannya. Maka 'Uqbah
menceraikannya dan menikah dengan wanita yang lain.
|
||
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ ح قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَقَالَ ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنَا
يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
أَبِي ثَوْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ عَنْ عُمَرَ قَالَ كُنْتُ أَنَا
وَجَارٌ لِي مِنْ الْأَنْصَارِ فِي بَنِي أُمَيَّةَ بْنِ زَيْدٍ وَهِيَ مِنْ
عَوَالِي الْمَدِينَةِ وَكُنَّا نَتَنَاوَبُ النُّزُولَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ يَوْمًا وَأَنْزِلُ يَوْمًا فَإِذَا
نَزَلْتُ جِئْتُهُ بِخَبَرِ ذَلِكَ الْيَوْمِ مِنْ الْوَحْيِ وَغَيْرِهِ وَإِذَا
نَزَلَ فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ فَنَزَلَ صَاحِبِي الْأَنْصَارِيُّ يَوْمَ
نَوْبَتِهِ فَضَرَبَ بَابِي ضَرْبًا شَدِيدًا فَقَالَ أَثَمَّ هُوَ فَفَزِعْتُ
فَخَرَجْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ قَدْ حَدَثَ أَمْرٌ عَظِيمٌ قَالَ فَدَخَلْتُ عَلَى
حَفْصَةَ فَإِذَا هِيَ تَبْكِي فَقُلْتُ طَلَّقَكُنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَا أَدْرِي ثُمَّ دَخَلْتُ عَلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ وَأَنَا قَائِمٌ أَطَلَّقْتَ
نِسَاءَكَ قَالَ لَا فَقُلْتُ اللَّهُ أَكْبَرُ
|
||
3.31/87. Telah menceritakan kepada
kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az
Zuhri. Menurut jalur yang lainnya; Abu Abdullah berkata; dan berkata Ibnu
Wahb; telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab
dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin Abu Tsaur dari Abdullah bin
'Abbas dari Umar berkata: Aku dan tetanggaku dari Anshar berada di
desa Banu Umayyah bin Zaid dia termasuk orang kepercayaan di Madinah, kami
saling bergantian menimba ilmu dari Rasul shallallahu 'alaihi wasallam,
sehari aku yang menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan hari lain dia
yang menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam, Jika giliranku tiba, aku
menanyakan seputar wahyu yang turun hari itu dan perkara lainnya. Dan jika
giliran tetanggaku tiba, ia pun melakukan hal yang sama. Ketika hari giliran
tetanggaku tiba, dia datang kepadaku dengan mengetuk pintuku dengan sangat
keras, seraya berkata: Apakah dia ada disana?
Maka aku kaget dan keluar menemuinya. Dia berkata: Telah
terjadi persoalan yang gawat!. Umar berkata: Aku
pergi menemui Hafshah, dan ternyata dia sedang menangis, aku bertanya
kepadanya: Apakah Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menceraikanmu? Hafshah menjawab: Aku tidak tahu. Maka aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
sambil berdiri aku tanyakan: Apakah engkau menceraikan istri-istri
engkau? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: Tidak. Maka aku ucapkan: Allah
Maha Besar.
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ قَالَ أَخْبَرَنَا
سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي
مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَا أَكَادُ
أُدْرِكُ الصَّلَاةَ مِمَّا يُطَوِّلُ بِنَا فُلَانٌ فَمَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَوْعِظَةٍ أَشَدَّ غَضَبًا مِنْ
يَوْمِئِذٍ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ مُنَفِّرُونَ فَمَنْ صَلَّى
بِالنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ فَإِنَّ فِيهِمْ الْمَرِيضَ وَالضَّعِيفَ وَذَا
الْحَاجَةِ
|
||
3.32/88. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Katsir berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan
dari Ibnu Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Abu Al
Mas'ud Al Anshari berkata, seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, aku hampir tidak sanggup shalat yang
dipimpin seseorang dengan bacaannya yang panjang. Maka aku belum
pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi peringatan dengan
lebih marah dari yang disampaikannya hari itu seraya bersabda: Wahai manusia, kalian membuat orang lari menjauh. Maka
barangsiapa shalat mengimami orang-orang ringankanlah. Karena diantara mereka
ada orang sakit, orang lemah dan orang yang punya keperluan.
|
||
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو الْعَقَدِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ
الْمَدِينِيُّ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ يَزِيدَ
مَوْلَى الْمُنْبَعِثِ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَهُ رَجُلٌ عَنْ اللُّقَطَةِ فَقَالَ
اعْرِفْ وِكَاءَهَا أَوْ قَالَ وِعَاءَهَا وَعِفَاصَهَا ثُمَّ عَرِّفْهَا سَنَةً
ثُمَّ اسْتَمْتِعْ بِهَا فَإِنْ جَاءَ رَبُّهَا فَأَدِّهَا إِلَيْهِ قَالَ
فَضَالَّةُ الْإِبِلِ فَغَضِبَ حَتَّى احْمَرَّتْ وَجْنَتَاهُ أَوْ قَالَ
احْمَرَّ وَجْهُهُ فَقَالَ وَمَا لَكَ وَلَهَا مَعَهَا سِقَاؤُهَا وَحِذَاؤُهَا
تَرِدُ الْمَاءَ وَتَرْعَى الشَّجَرَ فَذَرْهَا حَتَّى يَلْقَاهَا رَبُّهَا
قَالَ فَضَالَّةُ الْغَنَمِ قَالَ لَكَ أَوْ لِأَخِيكَ أَوْ لِلذِّئْبِ
|
||
3.33/89. Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Muhammad berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdul
Malik bin 'Amru Al 'Aqadi berkata, Telah menceritakan kepada kami Sulaiman
bin Bilal Al Madini dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Yazid
mantan budak Al Munba'its, dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ditanya oleh seseorang tentang barang temuan,
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kenalilah
tali pengikatnya, atau Beliau berkata; kantong dan tutupnya, kemudian umumkan
selama satu tahun, setelah itu pergunakanlah. Jika datang pemiliknya maka berikanlah
kepadanya. Orang itu bertanya: Bagaimana
dengan orang yang menemukan unta? Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam marah hingga nampak merah mukanya, lalu berkata: apa urusanmu dengan unta itu, sedang dia selalu membawa
air di perutnya, bersepatu sehingga dapat hilir mudik mencari minum dan makan
rerumputan, maka biarkanlah dia hingga pemiliknya datang mengambilnya.
Orang itu bertanya lagi tentang menemukan kambing, maka Beliau menjawab: Itu untuk kamu atau saudaramu atau serigala.
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا
أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَشْيَاءَ كَرِهَهَا
فَلَمَّا أُكْثِرَ عَلَيْهِ غَضِبَ ثُمَّ قَالَ لِلنَّاسِ سَلُونِي عَمَّا
شِئْتُمْ قَالَ رَجُلٌ مَنْ أَبِي قَالَ أَبُوكَ حُذَافَةُ فَقَامَ آخَرُ
فَقَالَ مَنْ أَبِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ أَبُوكَ سَالِمٌ مَوْلَى
شَيْبَةَ فَلَمَّا رَأَى عُمَرُ مَا فِي وَجْهِهِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّا نَتُوبُ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
|
||
3.34/90. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al 'Ala` berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang sesuatu
yang Beliau tidak suka, ketika terus ditanya, Beliau marah lalu berkata
kepada orang-orang: Bertanyalah kepadaku sesuka
kalian. Maka seseorang bertanya: Siapakah
bapakku? Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Bapakmu adalah Hudzafah. Yang lain bertanya: Siapakah bapakku wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam?: Bapakmu Salim, sahaya Syaibah
Ketika Umar melihat apa yang ada pada wajah Beliau, dia berkata: Wahai
Rasulullah, kami bertaubat kepada Allah 'azza wajalla.
|
||
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ
عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ فَقَامَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
حُذَافَةَ فَقَالَ مَنْ أَبِي فَقَالَ أَبُوكَ حُذَافَةُ ثُمَّ أَكْثَرَ أَنْ
يَقُولَ سَلُونِي فَبَرَكَ عُمَرُ عَلَى رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ رَضِينَا
بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا فَسَكَتَ
|
||
3.35/91. Telah menceritakan kepada
kami Abu Al Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri berkata, telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar, lalu Abdullah bin
Hudzafah menghadap kepadanya dan berkata: Siapakah
bapakku? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Bapakmu Hudzaafah. Ketika semakin banyak
pertanyaan, Nabi bersabda: Bertanyalah kalian
kepadaku? Maka Umar turun berlutut seraya berkata: Kami ridla Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama
kami dan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai Nabi Kami. Maka
Abdullah bin Hudzafah terdiam.
|
||
حَدَّثَنَا عَبْدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ
قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا ثُمَامَةُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا سَلَّمَ سَلَّمَ ثَلَاثًا وَإِذَا تَكَلَّمَ
بِكَلِمَةٍ أَعَادَهَا ثَلَاثًا
|
||
3.36/92. Telah menceritakan kepada
kami Abdah berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdushshamad
berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mutsanna
berkata; Tsumamah bin Abdullah telah menceritakan kepada kami dari Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam apabila memberi salam, diucapkannya tiga
kali dan bila berbicara dengan satu kalimat diulangnya tiga kali.
|
||
حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّفَارُ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُثَنَّى
قَالَ حَدَّثَنَا ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا تَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ
أَعَادَهَا ثَلَاثًا حَتَّى تُفْهَمَ عَنْهُ وَإِذَا أَتَى عَلَى قَوْمٍ
فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ سَلَّمَ عَلَيْهِمْ ثَلَاثًا
|
||
3.37/93. Telah menceritakan kepada
kami 'Abdah bin Abdullah Ash Shafar Telah menceritakan kepada kami Abdushshamad
berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mutsanna
berkata; Tsumamah bin Abdullah telah menceritakan kepada kami dari Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bila berbicara diulangnya tiga kali
hingga dapat dipahami dan bila mendatangi kaum, Beliau memberi salam tiga
kali.
|
||
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ
أَبِي بِشْرٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ
تَخَلَّفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ
سَافَرْنَاهُ فَأَدْرَكَنَا وَقَدْ أَرْهَقْنَا الصَّلَاةَ صَلَاةَ الْعَصْرِ
وَنَحْنُ نَتَوَضَّأُ فَجَعَلْنَا نَمْسَحُ عَلَى أَرْجُلِنَا فَنَادَى
بِأَعْلَى صَوْتِهِ وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنْ النَّارِ مَرَّتَيْنِ أَوْ
ثَلَاثًا
|
||
3.38/94. Telah menceritakan kepada
kami Musaddad berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
dari Abu Bisyir dari Yusuf bin Mahak dari Abdullah bin 'Amru
berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah tertinggal dari kami dalam
suatu perjalanan yang kami lakukan, hingga Beliau mendapatkan kami sementara
waktu shalat sudah hampir habis, maka kami berwudlu' dengan hanya mengusap
kaki kami. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berseru dengan suara yang
keras: celakalah bagi tumit-tumit yang tidak
basah akan masuk neraka. Diserukannya hingga dua atau tiga kali.
|
||
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ سَلَامٍ حَدَّثَنَا
الْمُحَارِبِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ حَيَّانَ قَالَ قَالَ عَامِرٌ
الشَّعْبِيُّ حَدَّثَنِي أَبُو بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَهُمْ أَجْرَانِ رَجُلٌ
مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمَنَ بِنَبِيِّهِ وَآمَنَ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْعَبْدُ الْمَمْلُوكُ إِذَا أَدَّى حَقَّ اللَّهِ
وَحَقَّ مَوَالِيهِ وَرَجُلٌ كَانَتْ عِنْدَهُ أَمَةٌ فَأَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ
تَأْدِيبَهَا وَعَلَّمَهَا فَأَحْسَنَ تَعْلِيمَهَا ثُمَّ أَعْتَقَهَا
فَتَزَوَّجَهَا فَلَهُ أَجْرَانِ ثُمَّ قَالَ عَامِرٌ أَعْطَيْنَاكَهَا بِغَيْرِ
شَيْءٍ قَدْ كَانَ يُرْكَبُ فِيمَا دُونَهَا إِلَى الْمَدِينَةِ
|
||
3.39/95. Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad Ibnu Salam, Telah menceritakan kepada kami Al
Muharibi berkata, Telah menceritakan kepada kami Shalih bin Al Hayyan
berkata, telah berkata 'Amir Asy Sya'bi; telah menceritakan kepadaku Abu
Burdah dari bapaknya berkata, telah bersabda Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam: Ada tiga orang yang
akan mendapat pahala dua kali; seseorang dari Ahlul Kitab yang beriman kepada
Nabinya dan beriman kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan seorang
hamba sahaya yang menunaikan hak Allah dan hak tuannya. Dan seseorang yang
memiliki hamba sahaya wanita lalu dia memperlakukannya dengan baik,
mendidiknya dengan baik, dan mengajarkan kepadanya dengan sebaik-baik
pengajaran, kemudian membebaskannya dan menikahinya, maka baginya dua pahala.
Berkata 'Amir: Aku berikan permasalahan ini
kepadamu tanpa imbalan, dan sungguh telah ditempuh untuk memperolehnya dengan
menuju Madinah.
|
||
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ عَنْ أَيُّوبَ قَالَ سَمِعْتُ عَطَاءً قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
قَالَ أَشْهَدُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ
عَطَاءٌ أَشْهَدُ عَلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ وَمَعَهُ بِلَالٌ فَظَنَّ أَنَّهُ لَمْ يُسْمِعْ
فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ بِالصَّدَقَةِ فَجَعَلَتْ الْمَرْأَةُ تُلْقِي
الْقُرْطَ وَالْخَاتَمَ وَبِلَالٌ يَأْخُذُ فِي طَرَفِ ثَوْبِهِ قَالَ أَبُو
عَبْد اللَّهِ وَقَالَ إِسْمَاعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عَطَاءٍ وَقَالَ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ أَشْهَدُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
|
||
3.40/96. Telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Harb berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Ayyub berkata; aku mendengar 'Atho' berkata; aku mendengar
Ibnu 'Abbas berkata: aku menyaksikan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam -sedang menurut 'Atho', dia berkata; aku menyaksikan Ibnu 'Abbas
berkata; - bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar bersama Bilal, -dan
dia mengira bahwa dia tidak mendengar, - maka Nabi memberi pelajaran kepada
para wanita dan memerintahkan untuk bersedekah, maka seorang wanita
memberikan anting dan cincin emasnya, dan Bilal memasukkannya ke saku
bajunya. Berkata Abu Abdullah; dan Isma'il berkata; dari Ayyub
dari 'Atho', dan dia berkata; dari Ibnu 'Abbas bahwa ia
bersaksi terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
|
||
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو عَنْ سَعِيدِ بْنِ
أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ قِيلَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا
أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ
مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ
بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
|
||
3.41/97. Telah menceritakan kepada
kami Abdul 'Aziz bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepadaku Sulaiman
dari 'Amru bin Abu 'Amru dari Sa'id Al Maqburi dari Abu
Hurairah, bahwa dia berkata: ditanyakan (kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam: Wahai Rasulullah siapakah orang
yang paling berbahagia dengan syafa'atmu pada hari kiamat? Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Aku telah
menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam
menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian dirimu terhadap
hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafa'atku pada hari kiamat
adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas dari hatinya
atau jiwanya.
|
||
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ قَالَ
حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ
انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ
الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا
جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا قَالَ
الْفِرَبْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ قَالَ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا
جَرِيرٌ عَنْ هِشَامٍ نَحْوَهُ
|
||
3.42/98. Telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Abu Uwais berkata, telah menceritakan kepadaku Malik
dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin 'Amru
bin Al 'Ash berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah tidaklah
mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut
ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama
maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika
mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.
Berkata Al Firabri Telah menceritakan kepada kami 'Abbas berkata, Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Hisyam seperti ini juga.
|
||
حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ
حَدَّثَنِي ابْنُ الْأَصْبَهَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ ذَكْوَانَ
يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَتْ النِّسَاءُ لِلنَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَلَبَنَا عَلَيْكَ الرِّجَالُ فَاجْعَلْ
لَنَا يَوْمًا مِنْ نَفْسِكَ فَوَعَدَهُنَّ يَوْمًا لَقِيَهُنَّ فِيهِ
فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ فَكَانَ فِيمَا قَالَ لَهُنَّ مَا مِنْكُنَّ
امْرَأَةٌ تُقَدِّمُ ثَلَاثَةً مِنْ وَلَدِهَا إِلَّا كَانَ لَهَا حِجَابًا مِنْ
النَّارِ فَقَالَتْ امْرَأَةٌ وَاثْنَتَيْنِ فَقَالَ وَاثْنَتَيْنِ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَصْبَهَانِيِّ عَنْ ذَكْوَانَ عَنْ أَبِي
سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِهَذَا وَعَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَصْبَهَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا
حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ ثَلَاثَةً لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ
|
||
3.43/99. Telah menceritakan kepada
kami Adam berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
berkata, telah menceritakan kepadaKu Ibnu Al Ashbahani berkata; aku
mendengar Abu Shalih Dzakwan menceritakan dari Abu Sa'id Al Khudri;
kaum wanita berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: kaum lelaki telah mengalahkan kami untuk bertemu dengan
engkau, maka berilah kami satu hari untuk bermajelis dengan diri tuan
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjanji kepada mereka satu untuk
bertemu mereka, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi pelajaran dan
memerintahkan kepada mereka, diantara yang disampaikannya adalah: Tidak seorangpun dari kalian yang didahului oleh tiga
orang dari anaknya kecuali akan menjadi tabir bagi dirinya dari neraka.
Berkata seseorang: bagaimana kalau dua orang?
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Juga
dua. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar
berkata, Telah menceritakan kepada kami Ghundar berkata, Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdurrahman Al Ashbahani
dari Dzakwan dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Dan dengan sanad seperti ini dari Abdurrahman Al
Ashbahani berkata; aku mendengar Abu Hazm dari Abu Hurairah
berkata: Tiga orang yang belum baligh.
|
||
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ قَالَ أَخْبَرَنَا
نَافِعُ بْنُ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ عَائِشَةَ
زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَا تَسْمَعُ
شَيْئًا لَا تَعْرِفُهُ إِلَّا رَاجَعَتْ فِيهِ حَتَّى تَعْرِفَهُ وَأَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ
قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى { فَسَوْفَ
يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا } قَالَتْ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ
وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ
|
||
3.44/100. Telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Abu Maryam berkata, telah mengabarkan kepada
kami Nafi' bin Umar berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu
Mulaikah bahwa Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tidaklah mendengar sesuatu yang tidak dia mengerti kecuali menanyakannya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sampai dia mengerti, dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: Siapa
yang dihisab berarti dia disiksa Aisyah berkata: maka aku bertanya
kepada Nabi: Bukankah Allah Ta'ala berfirman: Kelak
dia akan dihisab dengan hisab yang ringan Aisyah
berkata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya
yang dimaksud itu adalah pemaparan (amalan). Akan tetapi barangsiapa yang
didebat hisabnya pasti celaka.
|
||
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنِي
اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدٌ هُوَ ابْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِي
شُرَيْحٍ أَنَّهُ قَالَ لِعَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ وَهُوَ يَبْعَثُ الْبُعُوثَ
إِلَى مَكَّةَ ائْذَنْ لِي أَيُّهَا الْأَمِيرُ أُحَدِّثْكَ قَوْلًا قَامَ بِهِ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْغَدَ مِنْ يَوْمِ الْفَتْحِ
سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي وَأَبْصَرَتْهُ عَيْنَايَ حِينَ
تَكَلَّمَ بِهِ حَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ مَكَّةَ
حَرَّمَهَا اللَّهُ وَلَمْ يُحَرِّمْهَا النَّاسُ فَلَا يَحِلُّ لِامْرِئٍ
يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ يَسْفِكَ بِهَا دَمًا وَلَا
يَعْضِدَ بِهَا شَجَرَةً فَإِنْ أَحَدٌ تَرَخَّصَ لِقِتَالِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا فَقُولُوا إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَذِنَ
لِرَسُولِهِ وَلَمْ يَأْذَنْ لَكُمْ وَإِنَّمَا أَذِنَ لِي فِيهَا سَاعَةً مِنْ
نَهَارٍ ثُمَّ عَادَتْ حُرْمَتُهَا الْيَوْمَ كَحُرْمَتِهَا بِالْأَمْسِ
وَلْيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَقِيلَ لِأَبِي شُرَيْحٍ مَا قَالَ
عَمْرٌو قَالَ أَنَا أَعْلَمُ مِنْكَ يَا أَبَا شُرَيْحٍ لَا يُعِيذُ عَاصِيًا
وَلَا فَارًّا بِدَمٍ وَلَا فَارًّا بِخَرْبَةٍ
|
||
3.45/101. Telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Yusuf berkata,, telah menceritakan kepada
saya Al Laits berkata, telah menceritakan kepada saya Sa'id dia
adalah anaknya Abu Sa'id dari Abu Syuraih bahwa dia berkata kepada
'Amru bin Sa'id saat dia mengutus rombongan ke Makkah, Wahai amir, izinkan aku menyampaikan satu persoalan
yang pernah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sampaikan dalam khutbahnya saat
pembebasan Makkah. Kedua telingaku mendengar, hatiku merasakannya dan kedua
mataku melihat, beliau memuji Allah dan mensucikan Allah seraya bersabda:
'Sesungguhnya Makkah, Allah telah mensucikannya dan orang-orang (Musyrikin
Makkah) tidak mensucikannya. Maka tidak halal bagi setiap orang yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir menumpahkan darah di dalamnya, dan tidak boleh
mencabut pepohonan di dalamnya. Jika seseorang minta keringanan karena
peperangan yang pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
di dalamnya maka katakanlah 'sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengizinkan
Rasul-Nya dan tidak mengizinkan kepada kalian.' Sesungguhnya Allah Ta'ala
telah mengizinkanku pada satu saat pada siang hari kemudian dikembalikan
kesuciannya hari ini sebagaimana disucikannya sebelumnya. Maka hendaklah yang
hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir. Maka dikatakan kepada Abu
Syuraij, Apa yang dikatakan 'Amru? Dia
berkata, Aku lebih mengetahui daripadamu wahai
Abu Syuraij: Beliau tidak akan melindungi orang yang bermaksiat, orang
yang menumpahkan darah dan orang yang mencuri.
|
||
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ قَالَ
حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ
عَنْ أَبِي بَكْرَةَ ذُكِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ
وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ
هَذَا أَلَا لِيُبَلِّغ الشَّاهِدُ مِنْكُمْ الْغَائِبَ وَكَانَ مُحَمَّدٌ
يَقُولُ صَدَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ ذَلِكَ
أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ مَرَّتَيْنِ
|
||
3.46/102. Telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab berkata, telah menceritakan
kepada kami Hammad dari Ayyub dari Muhammad dari Ibnu
Abu Bakrah dari Abu Bakrah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menyebutkan: Sesungguhnya darah kalian, harta
kalian, Muhammad berkata; menurutku beliau mengatakan, dan kehormatan
kalian adalah haram atas kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini di bulan
kalian ini. Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir. Dan Muhammad berkata, Benarlah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seperti apa yang disabdakannya, 'Bukankah aku
telah menyampaikannya? ' beliau ulangi hingga dua kali.
|
||
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ قَالَ أَخْبَرَنَا
شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي مَنْصُورٌ قَالَ سَمِعْتُ رِبْعِيَّ بْنَ حِرَاشٍ
يَقُولُ سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَا تَكْذِبُوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَلِجْ
النَّارَ
|
||
3.47/103. Telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin Al Ja'd berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'bah
berkata, telah mengabarkan kepadaku Manshur berkata, aku mendengar Rib'i
bin Jirasy berkata, aku mendengar 'Ali berkata, "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah
kalian berdusta terhadapku (atas namaku), karena barangsiapa berduasta
terhadapku dia akan masuk neraka."
|
||
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
جَامِعِ بْنِ شَدَّادٍ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ قُلْتُ لِلزُّبَيْرِ إِنِّي لَا أَسْمَعُكَ تُحَدِّثُ عَنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا يُحَدِّثُ فُلَانٌ
وَفُلَانٌ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أُفَارِقْهُ وَلَكِنْ سَمِعْتُهُ يَقُولُ
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
|
||
3.48/104. Telah menceritakan
kepada kami Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Jami' bin Syaddad dari 'Amir bin 'Abdullah bin Az Zubair
dari Bapaknya berkata, "Aku berkata kepada Az Zubair,
"Aku belum pernah mendengar kamu membicarakan sesuatu dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana orang-orang lain
membicarakannya?" Az Zubair menjawab, "Aku tidak pernah berpisah
dengan beliau, aku mendengar beliau mengatakan: "Barangsiapa berdusta terhadapku maka hendaklah ia persiapkan tempat
duduknya di neraka."
|
||
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ أَنَسٌ إِنَّهُ لَيَمْنَعُنِي أَنْ
أُحَدِّثَكُمْ حَدِيثًا كَثِيرًا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَمَّدَ عَلَيَّ كَذِبًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ
مِنْ النَّارِ
|
||
3.49/105. Telah menceritakan
kepada kami Abu Ma'mar berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul
Warits dari 'Abdul 'Aziz berkata, Anas berkata,
"Beliau melarangku untuk banyak menceritakan hadits kepada kalian karena
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
sengaja berdusta terhadapku (atas namaku), maka hendaklah ia persiapkan
tempat duduknya di neraka."
|
||
حَدَّثَنَا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا
يَزِيدُ بْنُ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ يَقُلْ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
|
||
3.50/106. Telah menceritakan
kepada kami Makki bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Abu 'Ubaid dari Salamah berkata, "Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
berkata tentangku yang tidak pernah aku katakan, maka hendaklah ia persiapkan
tempat duduknya di neraka."
|
||
حَدَّثَنَا مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ
أَبِي حَصِينٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلَا تَكْتَنُوا
بِكُنْيَتِي وَمَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ
لَا يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا
فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
|
||
3.51/107. Telah menceritakan
kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
dari Abu Hushain dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia
berkata, "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Berikanlah nama dengan namaku dan jangan
dengan julukanku. Karena barangsiapa melihatku dalam mimpinya sungguh dia
benar-benar telah melihatku, karena setan tidak sanggup menyerupai bentukku.
Dan barangsiapa berdusta terhadapku, maka hendaklah ia persiapkan tempat
duduknya dalam neraka."
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا
وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ
قَالَ قُلْتُ لِعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ هَلْ عِنْدَكُمْ كِتَابٌ قَالَ لَا
إِلَّا كِتَابُ اللَّهِ أَوْ فَهْمٌ أُعْطِيَهُ رَجُلٌ مُسْلِمٌ أَوْ مَا فِي
هَذِهِ الصَّحِيفَةِ قَالَ قُلْتُ فَمَا فِي هَذِهِ الصَّحِيفَةِ قَالَ
الْعَقْلُ وَفَكَاكُ الْأَسِيرِ وَلَا يُقْتَلُ مُسْلِمٌ بِكَافِرٍ
|
||
3.52/108. Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami Waki'
dari Sufyan dari Mutharrif dari Asy Sya'bi dari Abu
Juhaifah berkata, Aku bertanya kepada 'Ali
bin Abu Thalib, Apakah kalian memiliki kitab? ia menjawab, Tidak, kecuali Kitabullah atau
pemahaman yang diberikan kepada seorang Muslim, atau apa yang ada pada lembaran
ini. Aku katakan, Apa yang ada dalam
lembaran ini? Dia menjawab, Tebusan,
membebaskan tawanan, dan jangan sampai seorang Muslim dibunuh demi membela
seorang kafir.
|
||
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ قَالَ
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ خُزَاعَةَ قَتَلُوا رَجُلًا مِنْ بَنِي لَيْثٍ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ
بِقَتِيلٍ مِنْهُمْ قَتَلُوهُ فَأُخْبِرَ بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ فَخَطَبَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ
عَنْ مَكَّةَ الْقَتْلَ أَوْ الْفِيلَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ كَذَا قَالَ
أَبُو نُعَيْمٍ وَاجْعَلُوهُ عَلَى الشَّكِّ الْفِيلَ أَوْ الْقَتْلَ وَغَيْرُهُ
يَقُولُ الْفِيلَ وَسَلَّطَ عَلَيْهِمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ أَلَا وَإِنَّهَا لَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي
وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ بَعْدِي أَلَا وَإِنَّهَا حَلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ
نَهَارٍ أَلَا وَإِنَّهَا سَاعَتِي هَذِهِ حَرَامٌ لَا يُخْتَلَى شَوْكُهَا
وَلَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا تُلْتَقَطُ سَاقِطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ
فَمَنْ قُتِلَ فَهُوَ بِخَيْرِ النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ يُعْقَلَ وَإِمَّا
أَنْ يُقَادَ أَهْلُ الْقَتِيلِ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ
اكْتُبْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اكْتُبُوا لِأَبِي فُلَانٍ فَقَالَ
رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَّا الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّا
نَجْعَلُهُ فِي بُيُوتِنَا وَقُبُورِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ إِلَّا الْإِذْخِرَ قَالَ أَبُو عَبْد
اللَّهِ يُقَالُ يُقَادُ بِالْقَافِ فَقِيلَ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَيُّ
شَيْءٍ كَتَبَ لَهُ قَالَ كَتَبَ لَهُ هَذِهِ الْخُطْبَةَ
|
||
3.53/109. Telah menceritakan
kepada kami Abu Nu'aim Al Fadll bin Dukain berkata, telah menceritakan
kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah, bahwa suku Khaza'ah telah membunuh seorang laki-laki dari Bani
Laits saat hari pembesan Makkah, sebagai balasan terbunuhnya seorang
laki-laki dari mereka (suku Laits). Peristiwa itu lalu disampaikan kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya dan
berkhutbah: Sesungguhnya Allah telah membebaskan
Makkah dari pembunuhan, atau pasukan gajah. Abu Ubaidullah berkata, Demikian Abu Nu'aim menyebutkannya, mereka ragu antara
'pembunuhan' dan 'gajah'. Sedangkan yang lian berkata, Gajah. Lalu
Allah memenangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum Mukminin
atas mereka. Beliau bersabda: Ketahuilah tanah
Makkah tidaklah halal bagi seorangpun baik sebelumku atau sesudahku,
ketahuilah bahwa sesungguhnya ia pernah menjadi halal buatku sesaat di suatu
hari. Ketahuilah, dan pada saat ini ia telah menjadi haram; durinya tidak
boleh dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang, barang temuannya tidak boleh
diambil kecuali untuk diumumkan dan dicari pemiliknya. Maka barangsiapa
dibunuh, dia akan mendapatkan satu dari dua kebaikan; meminta tebusan atau
meminta balasan dari keluarga korban. Lalu datang seorang penduduk
Yaman dan berkata, Wahai Rasulullah, tuliskanlah
buatku? beliau lalu bersabda: Tuliskanlah
untuk Abu fulan. Seorang laki-laki Quraisy lalu berkata, Kecuali pohon Idzhir wahai Rasulullah, karena pohon itu
kami gunakan di rumah kami dan di kuburan kami. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Kecuali pohon Idzhir,
kecuali pohon Idzhir. Lalu dikatakan kepada Abu Abdullah, Apa yang dituliskan untuknya? Ia menjawab, Khutbah tadi.
|
||
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا عَمْرٌو قَالَ أَخْبَرَنِي وَهْبُ بْنُ مُنَبِّهٍ
عَنْ أَخِيهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ مَا مِنْ أَصْحَابِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدٌ أَكْثَرَ حَدِيثًا عَنْهُ
مِنِّي إِلَّا مَا كَانَ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو فَإِنَّهُ كَانَ
يَكْتُبُ وَلَا أَكْتُبُ تَابَعَهُ مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ
|
||
3.54/110. Telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepada kami
Sufyan berkata, telah menceritakan kepada kami 'Amru berkata,
telah mengabarkan kepadaku Wahhab bin Munabbih dari saudaranya
berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, Tidaklah
ada seorangpun dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang lebih
banyak haditsnya dibandingkan aku, kecuali 'Abdullah bin 'Amru. Sebab ia bisa
menulis sedang saya tidak. Ma'mar juga meriwayatkan dari Hammam
dari Abu Hurairah.
|
||
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ
وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا اشْتَدَّ بِالنَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعُهُ قَالَ ائْتُونِي بِكِتَابٍ أَكْتُبْ
لَكُمْ كِتَابًا لَا تَضِلُّوا بَعْدَهُ قَالَ عُمَرُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَلَبَهُ الْوَجَعُ وَعِنْدَنَا كِتَابُ اللَّهِ
حَسْبُنَا فَاخْتَلَفُوا وَكَثُرَ اللَّغَطُ قَالَ قُومُوا عَنِّي وَلَا يَنْبَغِي
عِنْدِي التَّنَازُعُ فَخَرَجَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ
الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَبَيْنَ كِتَابِهِ
|
||
3.55/111. Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu
Wahhab berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah dari Ibnu 'Abbas
berkata, Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bertambah parah sakitnya, beliau bersabda: Berikan aku surat biar aku
tuliskan sesuatu untuk kalian sehingga kalian tidak akan sesat setelahku. Umar berkata, Sesungguhnya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam semakin berat sakitnya dan di sisi kami ada Kitabullah, yang
cukup buat kami. Kemudian orang-orang berselisih dan timbul suara gaduh, maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Pergilah
kalian menjauh dariku, tidak pantas terjadi perdebatan di hadapanku.
Maka Ibnu 'Abbas keluar seraya berkata, Ini
adalah musibah, dan sungguh segala musibah tidak boleh terjadi di hadapan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Al Qur'an.
|
||
حَدَّثَنَا صَدَقَةُ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ
مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ هِنْدٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ وَعَمْرٍو
وَيَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ هِنْدٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ
قَالَتْ اسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ
لَيْلَةٍ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنْ الْفِتَنِ
وَمَاذَا فُتِحَ مِنْ الْخَزَائِنِ أَيْقِظُوا صَوَاحِبَاتِ الْحُجَرِ فَرُبَّ
كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي الْآخِرَةِ
|
||
3.56/112. Telah menceritakan
kepada kami Shadaqah telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Uyainah
dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Hind dari Ummu Salamah
dan 'Amru. Dan dari Yahya bin Sa'id dari Az Zuhri dari Hind
dari Ummu Salamah berkata, "Pada suatu malam Nabi shallallahu
'alaihi wasallam terbangun lalu bersabda: "Subhaanallah
(Maha suci Allah), fitnah apakah yang diturunkan pada malam ini? Dan apa yang
dibuka dari dua perbendaharaan (Ramawi dan Parsi)? Bangunlah wahai orang-orang
yang ada di balik dinding (kamar-kamar), karena betapa banyak orang hidup
menikmati nikmat-nikmat dari Allah di dunia ini namun akan telanjang nanti di
akhirat (tidak mendapatkan kebaikan)."
|
||
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ
قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدِ بْنِ مُسَافِرٍ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ سَالِمٍ وَأَبِي بَكْرِ بْنِ سُلَيْمَانَ بْنِ أَبِي حَثْمَةَ
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ صَلَّى بِنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِشَاءَ فِي آخِرِ حَيَاتِهِ فَلَمَّا سَلَّمَ قَامَ
فَقَالَ أَرَأَيْتَكُمْ لَيْلَتَكُمْ هَذِهِ فَإِنَّ رَأْسَ مِائَةِ سَنَةٍ
مِنْهَا لَا يَبْقَى مِمَّنْ هُوَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ أَحَدٌ
|
||
3.57/113. Telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin 'Ufair berkata, telah menceritakan kepada saya Al
Laits berkata, telah menceritakan kepadaku 'Abdurrahman bin Khalid bin
Musafir dari Ibnu Syihab dari Salim dan Abu Bakar bin
Sulaiman bin Abu Hatsmah bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat Isya' bersama kami di akhir
hayatnya. Setelah selesai memberi salam beliau berdiri dan bersabda: "Tidakkah kalian perhatikan malam kalian ini?.
Sesungguhnya pada setiap penghujung seratus tahun darinya tidak akan tersisa
seorangpun dari muka bumi ini."
|
||
حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ
حَدَّثَنَا الْحَكَمُ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ بِتُّ فِي بَيْتِ خَالَتِي مَيْمُونَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ زَوْجِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهَا فِي لَيْلَتِهَا فَصَلَّى النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِشَاءَ ثُمَّ جَاءَ إِلَى مَنْزِلِهِ
فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ نَامَ ثُمَّ قَامَ ثُمَّ قَالَ نَامَ
الْغُلَيِّمُ أَوْ كَلِمَةً تُشْبِهُهَا ثُمَّ قَامَ فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ
فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِينِهِ فَصَلَّى خَمْسَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ صَلَّى
رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ نَامَ حَتَّى سَمِعْتُ غَطِيطَهُ أَوْ خَطِيطَهُ ثُمَّ
خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ
|
||
3.58/114. Telah menceritakan kepada
kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah
berkata, telah menceritakan kepada kami Al Hakam berkata, aku
mendengar Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas berkata, "Aku
bermalam di rumah bibiku (Maimunah binti Al Harits), isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Dan saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersamanya
karena memang menjadi gilirannya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melaksanakan shalat isya`, lalu beliau pulang ke rumahnya dan shalat empat
rakaat, kemudian tidur dan bangun lagi untuk shalat." Ibnu Abbas
berkata, "Beliau lalu tidur seperti anak
kecil (sebentar-sebentar bangun) -atau kalimat yang semisal itu-, kemudian
beliau bangun shalat. Kemudian aku bangun dan berdiri si sisi kirinya, beliau
lalu menempatkan aku di kanannya. Setelah itu beliau shalat lima rakaat,
kemudian shalat dua rakaat, kemudian tidur hingga aku mendengar dengkurannya,
kemudian beliau keluar untuk melaksanakan shalat subuh."
|
||
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ إِنَّ النَّاسَ يَقُولُونَ أَكْثَرَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَلَوْلَا آيَتَانِ
فِي كِتَابِ اللَّهِ مَا حَدَّثْتُ حَدِيثًا ثُمَّ يَتْلُو { إِنَّ الَّذِينَ
يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنْ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى إِلَى قَوْلِهِ
الرَّحِيمُ } إِنَّ إِخْوَانَنَا مِنْ الْمُهَاجِرِينَ كَانَ يَشْغَلُهُمْ
الصَّفْقُ بِالْأَسْوَاقِ وَإِنَّ إِخْوَانَنَا مِنْ الْأَنْصَارِ كَانَ
يَشْغَلُهُمْ الْعَمَلُ فِي أَمْوَالِهِمْ وَإِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ
يَلْزَمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِبَعِ بَطْنِهِ
وَيَحْضُرُ مَا لَا يَحْضُرُونَ وَيَحْفَظُ مَا لَا يَحْفَظُونَ
|
||
3.59/115. Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan
kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari Abu
Hurairah berkata, Sesungguhnya orang-orang
mengatakan, Abu Hurairah adalah yang paling banyak (menyampaikan
hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam), kalau bukan karena dua
ayat dalam Kitabullah aku tidak akan menyampaikannya.
Lalu dia membaca ayat: '(Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa
yang telah Kami turunkan berupa penjelasan dan petunjuk) ' ……hingga akhir
ayat.. '(Allah Maha Penyayang) ' (Qs. Al Baqarah: 159-160). Sesungguhnya
saudara-saudara kita dari kalangan Muhajirin, mereka disibukkan dengan
perdagangan di pasar-pasar, dan saudara-saudara kita dari kalangan Anshar,
mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka dalam mengurus harta mereka.
sementara Abu Hurairah selalu menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam keadaan lapar, ia selalu hadir saat orang-orang tidak bosa
hadir, dan ia dapat menghafal saat orang-orang tidak bisa menghafalnya.
|
||
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ أَبُو مُصْعَبٍ قَالَ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ
عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنِّي أَسْمَعُ مِنْكَ حَدِيثًا كَثِيرًا أَنْسَاهُ قَالَ ابْسُطْ
رِدَاءَكَ فَبَسَطْتُهُ قَالَ فَغَرَفَ بِيَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ ضُمَّهُ فَضَمَمْتُهُ
فَمَا نَسِيتُ شَيْئًا بَعْدَهُ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ بِهَذَا أَوْ قَالَ غَرَفَ بِيَدِهِ فِيهِ
|
||
3.60/116. Telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Abu Bakr Abu Mush'ab berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ibrahim bin Dinar dari Abu Dzi'b dari Sa'id
Al Maqburi dari Abu Hurairah berkata Aku
berkata, Wahai Rasulullah, aku telah mendengar dari tuan banyak hadits
namun aku lupa. Beliau lalu bersabda: Hamparkanlah
selendangmu. Maka aku menghamparkannya, beliau lalu (seolah) menciduk
sesuatu dengan tangannya, lalu bersabda: Ambillah.
Aku pun mengambilnya, maka sejak itu aku tidak pernah lupa lagi. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al
Mundzir berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik
dengan redaksi seperti ini, atau dia berkata, Menuangkan ke dalam
tangannya.
|
||
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي أَخِي عَنْ ابْنِ
أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ حَفِظْتُ
مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وِعَاءَيْنِ فَأَمَّا
أَحَدُهُمَا فَبَثَثْتُهُ وَأَمَّا الْآخَرُ فَلَوْ بَثَثْتُهُ قُطِعَ هَذَا
الْبُلْعُومُ
|
||
3.61/117. Telah menceritakan
kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepadaku saudaraku
dari Ibnu Abu Dzi'b dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah
berkata, Aku menyimpan ilmu (hadits) dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada dua wadah. Yang satu aku
sebarkan dan sampaikan, yang satu lagi sekiranya aku sampaikan maka akan
terputuslah tenggorakan ini.
|
||
حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ
أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ مُدْرِكٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرٍو عَنْ
جَرِيرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ فِي
حَجَّةِ الْوَدَاعِ اسْتَنْصِتْ النَّاسَ فَقَالَ لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي
كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ
|
||
3.62/118. Telah menceritakan
kepada kami Hajjaj berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah
berkata, telah menceritakan kepadaku 'Ali bin Mudrik dari Abu
Zur'ah bin 'Amru dari Jarir, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya saat beliau diminta untuk memberi nasihat kepada
orang-orang waktu haji wada' "Janganlah
kalian kembali menjadi kafir, sehingga kalian saling membunuh satu sama lain."
|
||
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا عَمْرٌو قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ
قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ إِنَّ نَوْفًا الْبَكَالِيَّ يَزْعُمُ أَنَّ
مُوسَى لَيْسَ بِمُوسَى بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنَّمَا هُوَ مُوسَى آخَرُ فَقَالَ
كَذَبَ عَدُوُّ اللَّهِ حَدَّثَنَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ مُوسَى النَّبِيُّ خَطِيبًا فِي بَنِي
إِسْرَائِيلَ فَسُئِلَ أَيُّ النَّاسِ أَعْلَمُ فَقَالَ أَنَا أَعْلَمُ فَعَتَبَ
اللَّهُ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ يَرُدَّ الْعِلْمَ إِلَيْهِ فَأَوْحَى اللَّهُ
إِلَيْهِ أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ أَعْلَمُ
مِنْكَ قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ بِهِ فَقِيلَ لَهُ احْمِلْ حُوتًا فِي مِكْتَلٍ
فَإِذَا فَقَدْتَهُ فَهُوَ ثَمَّ فَانْطَلَقَ وَانْطَلَقَ بِفَتَاهُ يُوشَعَ
بْنِ نُونٍ وَحَمَلَا حُوتًا فِي مِكْتَلٍ حَتَّى كَانَا عِنْدَ الصَّخْرَةِ
وَضَعَا رُءُوسَهُمَا وَنَامَا فَانْسَلَّ الْحُوتُ مِنْ الْمِكْتَلِ {
فَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ سَرَبًا } وَكَانَ لِمُوسَى وَفَتَاهُ
عَجَبًا فَانْطَلَقَا بَقِيَّةَ لَيْلَتِهِمَا وَيَوْمَهُمَا فَلَمَّا أَصْبَحَ
قَالَ مُوسَى لِفَتَاهُ { آتِنَا غَدَاءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِنْ سَفَرِنَا
هَذَا نَصَبًا } وَلَمْ يَجِدْ مُوسَى مَسًّا مِنْ النَّصَبِ حَتَّى جَاوَزَ
الْمَكَانَ الَّذِي أُمِرَ بِهِ فَقَالَ لَهُ فَتَاهُ { أَرَأَيْتَ إِذْ
أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهِ
إِلَّا الشَّيْطَانُ } قَالَ مُوسَى { ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا
عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا } فَلَمَّا انْتَهَيَا إِلَى الصَّخْرَةِ إِذَا رَجُلٌ
مُسَجًّى بِثَوْبٍ أَوْ قَالَ تَسَجَّى بِثَوْبِهِ فَسَلَّمَ مُوسَى فَقَالَ
الْخَضِرُ وَأَنَّى بِأَرْضِكَ السَّلَامُ فَقَالَ أَنَا مُوسَى فَقَالَ مُوسَى
بَنِي إِسْرَائِيلَ قَالَ نَعَمْ قَالَ { هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ
تُعَلِّمَنِي مِمَّا عُلِّمْتَ رَشَدًا } قَالَ { إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ
مَعِيَ صَبْرًا } يَا مُوسَى إِنِّي عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ
عَلَّمَنِيهِ لَا تَعْلَمُهُ أَنْتَ وَأَنْتَ عَلَى عِلْمٍ عَلَّمَكَهُ لَا
أَعْلَمُهُ { قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ
أَمْرًا } فَانْطَلَقَا يَمْشِيَانِ عَلَى سَاحِلِ الْبَحْرِ لَيْسَ لَهُمَا
سَفِينَةٌ فَمَرَّتْ بِهِمَا سَفِينَةٌ فَكَلَّمُوهُمْ أَنْ يَحْمِلُوهُمَا
فَعُرِفَ الْخَضِرُ فَحَمَلُوهُمَا بِغَيْرِ نَوْلٍ فَجَاءَ عُصْفُورٌ فَوَقَعَ
عَلَى حَرْفِ السَّفِينَةِ فَنَقَرَ نَقْرَةً أَوْ نَقْرَتَيْنِ فِي الْبَحْرِ
فَقَالَ الْخَضِرُ يَا مُوسَى مَا نَقَصَ عِلْمِي وَعِلْمُكَ مِنْ عِلْمِ
اللَّهِ إِلَّا كَنَقْرَةِ هَذَا الْعُصْفُورِ فِي الْبَحْرِ فَعَمَدَ الْخَضِرُ
إِلَى لَوْحٍ مِنْ أَلْوَاحِ السَّفِينَةِ فَنَزَعَهُ فَقَالَ مُوسَى قَوْمٌ
حَمَلُونَا بِغَيْرِ نَوْلٍ عَمَدْتَ إِلَى سَفِينَتِهِمْ فَخَرَقْتَهَا
لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا { قَالَ
أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِي
بِمَا نَسِيتُ وَلَا تُرْهِقْنِي مِنْ أَمْرِي عُسْرًا } فَكَانَتْ الْأُولَى
مِنْ مُوسَى نِسْيَانًا فَانْطَلَقَا فَإِذَا غُلَامٌ يَلْعَبُ مَعَ
الْغِلْمَانِ فَأَخَذَ الْخَضِرُ بِرَأْسِهِ مِنْ أَعْلَاهُ فَاقْتَلَعَ
رَأْسَهُ بِيَدِهِ فَقَالَ مُوسَى { أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً بِغَيْرِ
نَفْسٍ } { قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا }
قَالَ ابْنُ عُيَيْنَةَ وَهَذَا أَوْكَدُ { فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا أَتَيَا
أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا
فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ فَأَقَامَهُ } قَالَ الْخَضِرُ
بِيَدِهِ فَأَقَامَهُ فَقَالَ لَهُ مُوسَى { لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ
أَجْرًا قَالَ هَذَا فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ } قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْحَمُ اللَّهُ مُوسَى لَوَدِدْنَا لَوْ صَبَرَ
حَتَّى يُقَصَّ عَلَيْنَا مِنْ أَمْرِهِمَا
|
||
3.63/119. Telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada
kami Sufyan telah menceritakan kepada kami 'Amru berkata, telah
mengabarkan kepadaku Sa'id bin Jubair berkata, aku berkata kepada Ibnu
'Abbas, Sesungguhnya Nauf Al Bakali
menganggap bahwa Musa bukanlah Musa Bani Isra'il, tapi Musa yang lain.
Ibnu Abbas lalu berkata, Musuh Allah itu
berdusta, sungguh Ubay bin Ka'b telah menceritakan kepada kami dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Musa Nabi Allah berdiri di hadapan
Bani Isra'il memberikan khutbah, lalu dia ditanya: Siapakah
orang yang paling pandai? Musa menjawab: Aku.
Maka Allah Ta'ala mencelanya karena dia tidak diberi pengetahuan tentang itu.
Lalu Allah Ta'ala memahyukan kepadanya: Ada
seorang hamba di antara hamba-Ku yang tinggal di pertemuan antara dua lautan
lebih pandai darimu. Lalu Musa berkata, Wahai
Rabb, bagaimana aku bisa bertemu dengannya? Maka dikatakan padanya: Bawalah ikan dalam keranjang, bila nanti kamu
kehilangan ikan itu, maka itulah petunjuknya. Lalu berangkatlah Musa
bersama pelayannya yang bernama Yusya' bin Nun, dan keduanya membawa ikan
dalam keranjang hingga keduanya sampai pada batu besar. Lalu keduanya
meletakkan kepalanya di atas batu dan tidur. Kemudian keluarlah ikan itu dari
keranjang (lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu) ' (Qs. Al
Kahfi: 61). Kejadian ini mengherankan Musa dan muridnya, maka keduanya
melanjutkan sisa malam dan hari perjalannannya. Hingga pada suatu pagi Musa
berkata kepada pelayannya, '(Bawalah kemari makanan kita, sesungguhnya kita
telah merasa lelah karena perjalanan kita ini) ' (Qs. Al Kahfi: 62). Musa
tidak merasakan kelelahan kecuali setelah sampai pada tempat yang dituju
sebagaimana diperintahkan. Maka muridnya berkata kepadanya: '(Tahukah kamu
ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi? Sesungguhnya aku lupa
menceritakan ikan itu. Dan tidaklah yang melupakan aku ini kecuali setan) '
(Qs. Al Kahfi: 63). Musa lalu berkata: '(Itulah tempat yang kita cari. Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semula) ' (Qs. Al Kahfi: 64). Ketika keduanya
sampai di batu tersebut, didapatinya ada seorang laki-laki mengenakan pakaian
yang lebar, Musa lantas memberi salam. Khidlir lalu berkata, Bagaimana cara salam di tempatmu? Musa menjawab,
Aku adalah Musa. Khidlir balik bertanya, Musa Bani Isra'il? Musa menjawab, Benar. Musa kemudian berkata: '(Bolehkah aku
mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara
ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?) ' Khidlir menjawab: Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar
bersama Aku) ' (Qs. Al Kahfi: 66-67). Khidlir melanjutkan ucapannya, Wahai
Musa, aku memiliki ilmu dari ilmunya Allah yang Dia mangajarkan kepadaku yang
kamu tidak tahu, dan kamu juga punya ilmu yang diajarkan-Nya yang aku juga
tidak tahu. Musa berkata: '(Insya Allah kamu akan
mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam
sesuatu urusanpun) ' (Qs. Al Kahfi: 69). Maka keduanya berjalan kaki di tepi
pantai sementara keduanya tidak memiliki perahu, lalu melintaslah sebuah
perahu kapal. Mereka berbicara agar orang-orang yang ada di perahu itu mau
membawa keduanya. Karena Khidlir telah dikenali maka mereka pun membawa
keduanya dengan tanpa bayaran. Kemudian datang burung kecil hinggap di sisi
perahu mematuk-matuk di air laut untuk minum dengan satu atau dua kali
patukan. Khidlir lalu berkata, Wahai Musa, ilmuku dan ilmumu bila
dibandingkan dengan ilmu Allah tidaklah seberapa kecuali seperti patukan
burung ini di air lautan. Kemudian Khidlir
sengaja mengambil papan perahu lalu merusaknya. Musa pun berkata, Mereka
telah membawa kita dengan tanpa bayaran, tapi kenapa kamu merusaknya untuk
menenggelamkan penumpangnya? Khidlir berkata:
'(Bukankah aku telah berkata, Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan
sabar bersama dengan aku) ' Musa menjawab: '(Janganlah kamu menghukum aku
karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan
dalam urusanku) ' (Qs. Al Kahfi: 72-73). Kejadian pertama ini karena Musa
terlupa. Kemudian keduanya pergi hingga bertemu dengan anak kecil yang sedang
bermain dengan dua temannya. Khidlir lalu memegang kepala anak itu,
mengangkat dan membantingnya hingga mati. Maka Musa pun bertanya: '(Mengapa
kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain?) ' (Qs.
Al Kahfi: 74). Khidlir menjawab: '(Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa
sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?) ' (Qs. Al Kahfi: 75).
Ibnu 'Uyainah berkata, Ini adalah sebuah
penegasan. '(Maka keduanya berjalan hingga tatkala keduanya sampai kepada
penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi
penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka. Kemudian keduanya mendapatkan
dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh. Maka Khidlir menegakkan
dinding itu) ' (Qs. Al Kahfi: 77). Rasulullah meneruskan ceritanya: Khidlir
melakukannya dengan tangannya sendiri. Lalu Musa berkata, '(Jikalau kamu mau,
niscaya kamu mengambil upah untuk itu. Khidlir menjawab, Inilah saat perpisahan antara aku dan kamu) ' (Qs. Al
Kahfi: 77-78). Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semoga
Allah merahmati Musa. Kita sangat berharap sekiranya Musa bisa sabar sehingga
akan banyak cerita yang bisa kita dengar tentang keduanya.
|
||
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ قَالَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ
مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا
الْقِتَالُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّ أَحَدَنَا يُقَاتِلُ غَضَبًا
وَيُقَاتِلُ حَمِيَّةً فَرَفَعَ إِلَيْهِ رَأْسَهُ قَالَ وَمَا رَفَعَ إِلَيْهِ
رَأْسَهُ إِلَّا أَنَّهُ كَانَ قَائِمًا فَقَالَ مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ
كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
|
||
3.64/120. Telah menceritakan kepada
kami 'Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Abu Wa'il dari Abu Musa berkata,
"Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang disebut dengan perang fi sabilillah
(di jalan Allah)? Sebab di antara kami ada yang berperang karena marah dan
ada yang karena semangat?" Beliau lalu mengangkat kepalanya ke arah
orang yang bertanya, dan tidaklah beliau angkat kepalanya kecuali karena
orang yang bertanya itu berdiri. Beliau lalu menjawab: "Barangsiapa berperang untuk meninggikan kalimat Allah,
maka dia perperang di jalan Allah 'azza wajalla."
|
||
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ الْجَمْرَةِ وَهُوَ يُسْأَلُ فَقَالَ رَجُلٌ يَا
رَسُولَ اللَّهِ نَحَرْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ قَالَ ارْمِ وَلَا حَرَجَ قَالَ
آخَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ حَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَنْحَرَ قَالَ انْحَرْ وَلَا
حَرَجَ فَمَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ قُدِّمَ وَلَا أُخِّرَ إِلَّا قَالَ افْعَلْ
وَلَا حَرَجَ
|
||
3.65/121. Telah menceritakan
kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul
'Aziz bin Abu Salamah dari Az Zuhri dari 'Isa bin Thalhah
dari 'Abdullah bin 'Amru berkata, Aku
melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di sisi jumrah sedang ditanya.
Seorang laki-laki bertanya, Wahai Rasulullah, aku menyembelih hewan
sebelum aku melempar? Beliau lalu bersabda: Melemparlah
sekarang, dan kau tidak dosa. Kemudian datang
orang lain dan berkata, Wahai Rasulullah, aku telah mencukur rambut
sebelum aku menyembelih? Beliau menjawab: Sembelihlah
sekarang, tidak kau tidak berdosa. Dan tidaklah
beliau ditanya tentang sesuatu yang dikerjakan lebih dahulu atau sesuatu yang
diakhirkan dalam mengerjakannya kecuali menjawab: Lakukanlah dan tidak
dosa.
|
||
حَدَّثَنَا قَيْسُ بْنُ حَفْصٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْوَاحِدِ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ سُلَيْمَانُ بْنُ مِهْرَانَ عَنْ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَيْنَا أَنَا أَمْشِي
مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي خَرِبِ الْمَدِينَةِ
وَهُوَ يَتَوَكَّأُ عَلَى عَسِيبٍ مَعَهُ فَمَرَّ بِنَفَرٍ مِنْ الْيَهُودِ
فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ سَلُوهُ عَنْ الرُّوحِ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَا
تَسْأَلُوهُ لَا يَجِيءُ فِيهِ بِشَيْءٍ تَكْرَهُونَهُ فَقَالَ بَعْضُهُمْ
لَنَسْأَلَنَّهُ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْهُمْ فَقَالَ يَا أَبَا الْقَاسِمِ مَا
الرُّوحُ فَسَكَتَ فَقُلْتُ إِنَّهُ يُوحَى إِلَيْهِ فَقُمْتُ فَلَمَّا انْجَلَى
عَنْهُ قَالَ { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الرُّوحِ قُلْ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي
} وَمَا أُوتُوا مِنْ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا قَالَ الْأَعْمَشُ هَكَذَا فِي
قِرَاءَتِنَا
|
||
3.66/122. Telah menceritakan
kepada kami Qais bin Hafsh berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul
Wahid berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy Sulaiman bin
Mihran dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah
berkata, Ketika aku berjalan bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam di sekitar pinggiran Kota Madinah, saat itu
beliau membawa tongkat dari batang pohon kurma. Beliau lalu melewati
sekumpulan orang Yahudi, maka sesama mereka saling berkata, Tanyakanlah
kepadanya tentang ruh! Sebagian yang lain
berkata, Janganlah kalian bicara dengannya hingga ia akan mengatakan
sesuatu yang kalian tidak menyukainya. Lalu
sebagian yang lain berkata, Sungguh, kami benar-benar akan bertanya
kepadanya. Maka berdirilah seorang laki-laki dari
mereka seraya bertanya, Wahai Abul Qasim, ruh itu apa? Beliau diam. Maka aku pun bergumam, Sesungguhnya
beliau sedang menerima wahyu. Ketika orang itu
berpaling, beliau pun membaca: '(Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh.
Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan Rabbku, dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit) ' (Qs. Al Israa`: 85). Al A'masy berkata, Seperti inilah dalam qira`ah kami.
|
||
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ
عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْأَسْوَدِ قَالَ قَالَ لِي ابْنُ الزُّبَيْرِ
كَانَتْ عَائِشَةُ تُسِرُّ إِلَيْكَ كَثِيرًا فَمَا حَدَّثَتْكَ فِي الْكَعْبَةِ
قُلْتُ قَالَتْ لِي قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا
عَائِشَةُ لَوْلَا قَوْمُكِ حَدِيثٌ عَهْدُهُمْ قَالَ ابْنُ الزُّبَيْرِ
بِكُفْرٍ لَنَقَضْتُ الْكَعْبَةَ فَجَعَلْتُ لَهَا بَابَيْنِ بَابٌ يَدْخُلُ
النَّاسُ وَبَابٌ يَخْرُجُونَ فَفَعَلَهُ ابْنُ الزُّبَيْرِ
|
||
3.67/123. Telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Musa dari Isra'il dari Abu Ishaq
dari Al Aswad berkata, Ibnu Az Zubair berkata kepadaku, 'Aisyah banyak
merahasiakan (hadits) kepadamu. Apa yang pernah dibicarakannya kepadamu
tentang Ka'bah? Aku berkata, Aisyah
berkata kepadaku, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: Wahai 'Aisyah, kalau bukan karena kaummu masih dekat
zaman mereka, Az Zubair menyebutkan, Dengan kekufuran, maka Ka'bah
akan aku rubah, lalu aku buat dua pintu untuk orang-orang masuk dan satu
untuk mereka keluar. Di kemudian hari hal ini
dilaksanakan oleh Ibnu Zubair.
|
||
وَقَالَ عَلِيٌّ حَدِّثُوا النَّاسَ بِمَا يَعْرِفُونَ
أَتُحِبُّونَ أَنْ يُكَذَّبَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ
بْنُ مُوسَى عَنْ مَعْرُوفِ بْنِ خَرَّبُوذٍ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ
عَلِيٍّ بِذَلِكَ
|
||
3.68/124. Dan Ali berkata, Berbicaralah dengan manusia sesuai dengan kadar
pemahaman mereka, apakah kalian ingin jika Allah dan rasul-Nya didustakan?
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Ma 'ruf
bin Kharrabudz dari Abu Ath Thufail dari 'Ali seperti itu.
|
||
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا
مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ قَالَ حَدَّثَنَا
أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَمُعاذٌ رَدِيفُهُ عَلَى الرَّحْلِ قَالَ يَا مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ قَالَ
لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ قَالَ يَا مُعَاذُ قَالَ لَبَّيْكَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ ثَلَاثًا قَالَ مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صِدْقًا مِنْ
قَلْبِهِ إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَفَلَا أُخْبِرُ بِهِ النَّاسَ فَيَسْتَبْشِرُوا قَالَ إِذًا يَتَّكِلُوا
وَأَخْبَرَ بِهَا مُعَاذٌ عِنْدَ مَوْتِهِ تَأَثُّمًا
|
||
3.69/125. Telah menceritakan
kepada kami Ishaq bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz
bin Hisyam berkata, telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah
berkata, telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menunggang kendaraan sementara Mu'adz membonceng
di belakangnya. Beliau lalu bersabda: Wahai
Mu'adz bin Jabal! Mu'adz menjawab, Wahai
Rasulullah, aku penuhi panggilanmu. Beliau memanggil kembali: Wahai Mu'adz! Mu'adz menjawab, Wahai Rasulullah, aku penuhi panggilanmu. Hal
itu hingga terulang tiga kali, beliau lantas bersabda: Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah, tulus dari
dalam hatinya, kecuali Allah akan mengharamkan baginya neraka. Mu'adz
lalu bertanya, Apakah boleh aku memberitahukan
hal itu kepada orang, sehingga mereka bergembira dengannya? Beliau
menjawab: Nanti mereka jadi malas (untuk
beramal). Mu'adz lalu menyampaikan hadits itu ketika dirinya akan
meninggal karena takut dari dosa.
|
||
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ
سَمِعْتُ أَبِي قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ ذُكِرَ لِي أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ مَنْ
لَقِيَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ قَالَ أَلَا
أُبَشِّرُ النَّاسَ قَالَ لَا إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَتَّكِلُوا
|
||
3.70/126. Telah menceritakan
kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir
berkata, aku mendengar Bapakku berkata, aku mendengar Anas bin
Malik berkata, Disebutkan kepadaku bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada Mu'adz bin Jabal: Barangsiapa
berjumpa Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, maka dia
akan masuk surga. Mu'adz bertanya, Bolehkan
jika itu aku sampaikan kepada manusia? Beliau
menjawab: Jangan, karena aku khawatir mereka akan jadi malas (untuk
beramal).
|
||
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو
مُعَاوِيَةَ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ زَيْنَبَ
ابْنَةِ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ فَهَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ
مِنْ غُسْلٍ إِذَا احْتَلَمَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا رَأَتْ الْمَاءَ فَغَطَّتْ أُمُّ سَلَمَةَ تَعْنِي وَجْهَهَا
وَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَتَحْتَلِمُ الْمَرْأَةُ قَالَ نَعَمْ
تَرِبَتْ يَمِينُكِ فَبِمَ يُشْبِهُهَا وَلَدُهَا
|
||
3.71/127. Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah
dari Bapaknya dari Zainab puteri Ummu Salamah, dari Ummu
Salamah ia berkata, Ummu Sulaim datang
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, Wahai
Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dalam perkara yang hak. Apakah bagi
wanita wajib mandi jika ia bermimpi? Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Ya, jika dia melihat air. Ummu Salamah lalu menutupi wajahnya seraya bertanya, Wahai
Rasulullah, apakah seorang wanita itu bermimpi?
Beliau menjawab: Ya. Celaka kamu. (jika tidak) Lantas dari mana
datangnya kemiripan seorang anak itu?
|
||
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً
لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَهِيَ مَثَلُ الْمُسْلِمِ حَدِّثُونِي مَا هِيَ
فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَادِيَةِ وَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا
النَّخْلَةُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَاسْتَحْيَيْتُ فَقَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ أَخْبِرْنَا بِهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ هِيَ النَّخْلَةُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَحَدَّثْتُ أَبِي بِمَا
وَقَعَ فِي نَفْسِي فَقَالَ لَأَنْ تَكُونَ قُلْتَهَا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ
يَكُونَ لِي كَذَا وَكَذَا
|
||
3.72/128. Telah menceritakan kepada
kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari 'Abdullah
bin Dinar dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya di antara
pohon-pohon ada satu pohon yang tidak jatuh daunnya, dan itu adalah
perumpamaan bagi seorang Muslim. Ceritakan kepadaku pohon apakah itu?
Maka orang-orang menganggapnya sebagai pohon-pohon yang ada di lembah,
sedangkan menurut perkiraanku bahwa itu adalah pohon kurma. 'Abdullah berkata, Tetapi aku malu (untuk
mengungkapkannya). Lalu orang-orang berkata, Wahai
Rasulullah, beritahukan kami pohon apakah itu? Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: Dia
adalah pohon kurma. 'Abdullah berkata, Kemudian
aku ceritakan hal itu kepada bapakku, Maka bapakku berkata, Aku lebih
suka bila engkau ungkapkan saat itu dari pada aku memiliki begini dan begini.
|
||
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
دَاوُدَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُنْذِرٍ الْثَّوْرِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
الْحَنَفِيَّةِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ كُنْتُ رَجُلًا مَذَّاءً
فَأَمَرْتُ الْمِقْدَادَ بْنَ الْأَسْوَدِ أَنْ يَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ فَقَالَ فِيهِ الْوُضُوءُ
|
||
3.73/129. Telah menceritakan
kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdullah
bin Daud dari Al A'masy dari Mundzir Ats Tsauri dari Muhammad
Al Hanafiyah dari 'Ali bin Abu Thalib berkata, "Aku adalah
seorang laki-laki yang mudah mengeluarkan madzi, lalu suruh Miqdad bin Al
Aswad untuk menanyakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu
ia pun menanyakannya kepada beliau, dan beliau menjawab: "Padanya ada kewajiban wudlu."
|
||
حَدَّثَنِي قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا
اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا نَافِعٌ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلًا قَامَ
فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنْ أَيْنَ تَأْمُرُنَا أَنْ
نُهِلَّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُهِلُّ
أَهْلُ الْمَدِينَةِ مِنْ ذِي الْحُلَيْفَةِ وَيُهِلُّ أَهْلُ الشَّأْمِ مِنْ
الْجُحْفَةِ وَيُهِلُّ أَهْلُ نَجْدٍ مِنْ قَرْنٍ وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ
وَيَزْعُمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
وَيُهِلُّ أَهْلُ الْيَمَنِ مِنْ يَلَمْلَمَ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ لَمْ
أَفْقَهْ هَذِهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
|
||
3.74/130. Telah menceritakan
kepadaku Qutaibah bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Al
Laits bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Nafi' mantan budak
'Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab, dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa
ada seorang laki-laki datang berdiri di masjid lalu bertanya, Wahai Rasulullah, dari mana Tuan memerintahkan kami
untuk bertalbiyah? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu menjawab:
Bagi penduduk Madinah bertalbiyah dari Dzul
Hulaifah, penduduk Syam dari Al Juhfah, dan penduduk Najed dari Qarn.
Ibnu Umar berkata, Orang-orang mengklaim bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan mengatakan bahwa penduduk Yaman
bertalbiyah dari Yalamlam. Sementara Ibnu Umar berkata, Aku tidak yakin bahwa (yang terakhir) ini dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
|
||
حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَعَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَهُ مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ
فَقَالَ لَا يَلْبَسُ الْقَمِيصَ وَلَا الْعِمَامَةَ وَلَا السَّرَاوِيلَ وَلَا
الْبُرْنُسَ وَلَا ثَوْبًا مَسَّهُ الْوَرْسُ أَوْ الزَّعْفَرَانُ فَإِنْ لَمْ
يَجِدْ النَّعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا حَتَّى
يَكُونَا تَحْتَ الْكَعْبَيْنِ
|
||
3.75/131. Telah menceritakan
kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Dzi'b dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, dan dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu
'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ada seorang laki-laki
bertanya, "Apa yang harus dikenakan oleh orang yang melakukan
ihram?" Beliau menjawab: "Ia tidak
boleh memakai baju, Imamah (surban yang dililitkan pada kepala), celana
panjang, mantel, atau pakaian yang diberi minyak wangi atau za'faran. Jika
dia tidak mendapatkan sandal, maka ia boleh mengenakan sepatu dengan memotongnya
hingga di bawah mata kaki."
|
No comments:
Post a Comment