2.1/7.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa dia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan dari 'Ikrimah
bin Khalid dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun
diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan
sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
haji dan puasa Ramadlan.
2.2/8.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al Ju'fi dia
berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqadi yang
berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal
dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu
adalah bagian dari iman.
2.3/9.
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas berkata, Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Abu As Safar
dan Isma'il bin Abu Khalid dari Asy Sya'bi dari Abdullah
bin 'Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: Seorang muslim adalah orang yang Kaum Muslimin selamat
dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang
meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Abu Abdullah berkata; dan Abu
Mu'awiyyah berkata; Telah menceritakan kepada kami Daud, dia
adalah anak Ibnu Hind, dari 'Amir berkata; aku mendengar Abdullah,
maksudnya ibnu 'Amru, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Dan berkata Abdul
A'laa dari Daud dari 'Amir dari Abdullah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam
2.4/10.
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Qurasyi
dia berkata, Telah menceritakan kepada kami bapakku berkata, bahwa
Telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin Abdullah bin Abu Burdah
dari Abu Burdah dari Abu Musa berkata: 'Wahai Rasulullah,
Islam manakah yang paling utama? Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Siapa yang Kaum Muslimin
selamat dari lisan dan tangannya.
2.5/11.
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Khalid berkata, Telah
menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid dari Abu Al
Khair dari Abdullah bin 'Amru; Ada seseorang yang bertanya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Islam
manakah yang paling baik? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: Kamu memberi makan, mengucapkan salam
kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal.
2.6/12.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Syu'bah dari Qotadah dari Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Dan dari Husain Al Mu'alim
berkata, telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia
mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri.
2.7/13.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Maka
demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang dari kalian
hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya dan anaknya.
2.8/14.
Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah dari Abdul 'Aziz bin
Shuhaib dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Dan
telah menceritakan pula kepada kami Adam berkata, telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Qotadah dari Anas berkata,
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidaklah
beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang
tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya.
2.9/15.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna berkata,
telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi berkata,
telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas
bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Tiga perkara yang apabila ada pada diri
seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan
Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai
seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali
kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka"
2.10/16.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Abdullah
bin Abdullah bin Jabar, berkata; aku mendengar Anas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Tanda
iman adalah mencintai (kaum) Anshar dan tanda nifaq adalah membenci (kaum)
Anshar.
2.11/17.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah
mengabarkan kepada kami Abu Idris 'Aidzullah bin Abdullah, bahwa 'Ubadah
bin Ash Shamit adalah sahabat yang ikut perang Badar dan juga salah
seorang yang ikut bersumpah pada malam Aqobah, dia berkata; bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika berada
ditengah-tengah sebagian sahabat: Berbai'atlah
kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak
mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak membuat
kebohongan yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak
bermaksiat dalam perkara yang ma'ruf. Barangsiapa diantara kalian yang memenuhinya
maka pahalanya ada pada Allah dan barangsiapa yang melanggar dari hal
tersebut lalu Allah menghukumnya di dunia maka itu adalah kafarat baginya,
dan barangsiapa yang melanggar dari hal-hal tersebut kemudian Allah
menutupinya (tidak menghukumnya di dunia) maka urusannya kembali kepada
Allah, jika Dia mau, dimaafkannya atau disiksanya. Maka kami
membai'at Beliau untuk perkara-perkara tersebut.
2.12/18.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik
dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'Sha'ah
dari bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa dia berkata,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Hampir
saja terjadi (suatu zaman) harta seorang muslim yang paling baik adalah
kambing yang digembalakannya di puncak gunung dan tempat-tempat terpencil,
dia pergi menghindar dengan membawa agamanya disebabkan takut terkena
fitnah.
2.13/19.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah
mengabarkan kepada kami 'Abdah dari Hisyam dari bapaknya
dari Aisyah berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bila memerintahkan kepada para sahabat, Beliau
memerintahkan untuk melakukan amalan yang mampu mereka kerjakan, kemudian
para sahabat berkata; Kami tidaklah seperti engkau, ya Rasulullah,
karena engkau sudah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang. Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjadi
marah yang dapat terlihat dari wajahnya, kemudian bersabda: Sesungguhnya
yang paling taqwa dan paling mengerti tentang Allah diantara kalian adalah
aku.
2.14/20.
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qotadah dari Anas
bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang,
ia akan mendapatkan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya
dari selain keduanya. Dan siapa yang bila mencintai seseorang, dia tidak
mencintai orang itu kecuali karena Allah 'azza wajalla. Dan siapa yang
benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka.
2.15/21.
Telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan
kepada kami Malik dari 'Amru bin Yahya Al Mazani dari bapaknya
dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: Ahlu surga telah masuk ke
surga dan Ahlu neraka telah masuk neraka. Lalu Allah Ta'ala berfirman: Keluarkan
dari neraka siapa yang didalam hatinya ada iman sebesar biji sawi. Maka mereka keluar dari neraka dalam kondisi yang
telah menghitam gosong kemudian dimasukkan kedalam sungai hidup atau
kehidupan. -Malik ragu. - Lalu mereka tumbuh bersemi seperti tumbuhnya
benih di tepi aliran sungai. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana dia keluar
dengan warna kekuningan.Berkata Wuhaib Telah menceritakan
kepada kami 'Amru: Kehidupan. Dan
berkata: Sedikit dari kebaikan.
2.16/22.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaidillah berkata,
telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih
dari Ibnu Syihab dari Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif
bahwasanya dia mendengar Abu Said Al Khudri berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ketika
aku tidur, aku bermimpi melihat orang-orang dihadapkan kepadaku. Mereka
mengenakan baju, diantaranya ada yang sampai kepada buah dada dan ada yang
kurang dari itu. Dan dihadapkan pula kepadaku Umar bin Al Khaththab dan dia
mengenakan baju dan menyeretnya. Para sahabat bertanya: Apa
maksudnya hal demikian menurut engkau, ya Rasulullah? Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Ad-Din
(agama) .
2.17/23.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah
mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Ibnu Syihab dari Salim
bin Abdullah dari bapaknya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berjalan melewati seorang sahabat Anshar yang saat itu sedang
memberi pengarahan saudaranya tentang malu. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Tinggalkanlah dia,
karena sesungguhnya malu adalah bagian dari iman.
2.18/24.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al Musnadi dia
berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Rauh Al Harami bin Umarah
berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin
Muhammad berkata; aku mendengar bapakku menceritakan dari Ibnu
Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:
"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia
hingga mereka bersaksi; tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya
Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika
mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta
mereka dariku kecuali dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada
Allah"
2.19/25.
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan Musa bin
Isma'il keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Sa'd berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa'id
bin Al Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ditanya tentang Islam, manakah yang paling utama? Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Iman
kepada Allah dan Rasul-Nya. Lalu ditanya lagi: Lalu apa? Beliau menjawab: Al Jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah).
Lalu ditanya lagi: Kemudian apa lagi?
Jawab Beliau shallallahu 'alaihi wasallam: haji mabrur.
2.20/26.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah
mengabarkan kepadaku 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqash dari Sa'd,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan makanan kepada
beberapa orang dan saat itu Sa'd sedang duduk. Tetapi Beliau tidak memberi
makanan tersebut kepada seorang laki-laki, padahal orang tersebut yang
paling berkesan bagiku diantara mereka yang ada, maka aku bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: Wahai
Rasulullah, bagaimana dengan si fulan? Sungguh aku melihat dia sebagai
seorang mu'min. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membalas: atau dia muslim? Kemudian aku terdiam sejenak,
dan aku terdorong untuk lebih memastikan apa yang dimaksud Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku ulangi ucapanku: Wahai Rasulullah, bagaimana dengan si fulan? Sungguh
aku memandangnya sebagai seorang mu'min. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam membalas: atau dia muslim? Lalu
aku terdorong lagi untuk lebih memastikan apa yang dimaksudnya hingga aku
ulangi lagi pertanyaanku. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Wahai Sa'd, sesungguhnya aku juga akan memberi kepada
orang tersebut. Namun aku lebih suka memberi kepada yang lainnya dari pada
memberi kepada dia, karena aku takut kalau Allah akan mencampakkannya ke
neraka. Yunus, Shalih, Ma'mar dan keponakan
Az Zuhri, telah meriwayatkan dari Az Zuhri
2.21/27.
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan
kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al
Khair dari Abdullah bin 'Amru bahwa ada seseorang bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; Islam
manakah yang paling baik? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: Kamu memberi makan dan memberi salam
kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal.
2.22/28.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik
dari Zaid bin Aslam dari 'Atho' bin Yasar dari Ibnu 'Abbas
berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan
penghuninya adalah wanita. Karena mereka sering mengingkari.
Ditanyakan: Apakah mereka mengingkari Allah?
Beliau bersabda: Mereka mengingkari pemberian
suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap
seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan
darimu maka dia akan berkata: 'aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun
darimu.
2.23/29.
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Washil Al Ahdab dari Al
Ma'rur bin Suwaid berkata: Aku bertemu Abu Dzar di Rabdzah yang
saat itu mengenakan pakaian dua lapis, begitu juga anaknya, maka aku
tanyakan kepadanya tentang itu, maka dia menjawab: Aku telah menghina
seseorang dengan cara menghina ibunya, maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menegurku: Wahai Abu Dzar apakah kamu
menghina ibunya? Sesungguhnya kamu masih memiliki (sifat) jahiliyyah.
Saudara-saudara kalian adalah tanggungan kalian, Allah telah menjadikan
mereka di bawah tangan kalian. Maka siapa yang saudaranya berada di bawah
tangannya (tanggungannya) maka jika dia makan berilah makanan seperti yang
dia makan, bila dia berpakaian berilah seperti yang dia pakai, janganlah
kalian membebani mereka sesuatu yang di luar batas kemampuan mereka. Jika
kalian membebani mereka, maka bantulah mereka.
2.24/30.
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Al Mubarak Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid Telah menceritakan kepada
kami Ayyub dan Yunus dari Al Hasan dari Al Ahnaf
bin Qais berkata; aku datang untuk menolong seseorang kemudian bertemu Abu
Bakrah, maka dia bertanya: Kamu mau kemana?
Aku jawab: hendak menolong seseorang dia
berkata: Kembalilah, karena aku pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika dua
orang muslim saling bertemu (untuk berkelahi) dengan menghunus pedang
masing-masing, maka yang terbunuh dan membunuh masuk neraka. aku pun bertanya: Wahai Rasulullah, ini bagi
yang membunuh, tapi bagaimana dengan yang terbunuh?
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Dia juga sebelumnya
sangat ingin untuk membunuh temannya.
2.25/31.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dan juga telah meriwayatkan hadits
yang serupa ini, Telah menceritakan kepadaku Bisyir bin Khalid Abu
Muhammad Al 'Asykari berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim
dari Alqamah dari Abdullah berkata: ketika turun ayat: Orang-orang beriman dan tidak mencampur adukkan iman
mereka dengan kezhaliman para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya: Siapakah diantara kami yang
tidak berbuat zhalim? Maka Allah 'azza wajalla menurunkan (firman-Nya): Sesungguhnya
kesyirikan adalah kezhaliman yang besar. (QS. Luqman:
13)
2.26/32.
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi' berkata, telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far berkata, telah
menceritakan kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail
dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: Tanda-tanda munafiq
ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi
amanat dia khianat.
2.27/33.
Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin 'Uqbah berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Abdullah
bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin 'Amru bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Empat
hal bila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafiq tulen, dan
barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut
maka pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu,
jika diberi amanat dia khianat, jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari
dan jika berseteru curang. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Syu'bah
dari Al A'masy.
2.28/34.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu Al Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menegakkan lailatul qodar karena iman dan
mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
2.29/35.
Telah menceritakan kepada kami Harami bin Hafsh berkata, telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid berkata, telah menceritakan
kepada kami Umarah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Zur'ah bin 'Amru bin Jarir berkata: Aku mendengar Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Allah menjamin orang yang keluar (berperang) di
jalan-Nya, tidak ada yang mendorongnya keluar kecuali karena iman kepada-Ku
dan membenarkan para rasul-Ku untuk mengembalikannya dengan memperoleh
pahala atau ghonimah atau memasukkannya ke surga. Kalau seandainya tidak
memberatkan umatku tentu aku tidak akan duduk tinggal diam di belakang
sariyyah (pasukan khusus) dan tentu aku ingin sekali bila aku terbunuh di
jalan Allah lalu aku dihidupkan lagi kemudian terbunuh lagi lalu aku
dihidupkan kembali kemudian terbunuh lagi.
2.30/36.
Telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan
kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin
Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa
menegakkan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.
2.31/37.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Fudlail berkata, telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abu Salamah
dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Barangsiapa yang berpuasa karena iman
dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
2.32/38.
Telah menceritakan kepada kami Abdus Salam bin Muthahhar berkata,
telah menceritakan kepada kami Umar bin Ali dari Ma'an bin
Muhammad Al Ghifari dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu
Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang
mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit).
Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah
kabar gembira dan minta tolonglah dengan Al Ghadwah (berangkat di awal
pagi) dan ar-ruhah (berangkat setelah zhuhur) dan sesuatu dari ad-duljah
((berangkat di waktu malam) .
2.33/39.
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Khalid berkata, telah
menceritakan kepada kami Zuhair berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu Ishaq dari Al Barro` bin 'Azib bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam saat pertama kali datang di Madinah, singgah
pada kakek-kakeknya ('Azib) atau paman-pamannya dari Kaum Anshar, dan saat
itu Beliau shallallahu 'alaihi wasallam shalat menghadap Baitul Maqdis
selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan, dan Beliau sangat senang
sekali kalau shalat menghadap Baitullah (Ka'bah). Shalat yang dilakukan
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam pertama kali (menghadap Ka'bah) itu
adalah shalat 'ashar dan orang-orang juga ikut shalat bersama Beliau. Pada
suatu hari sahabat yang ikut shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pergi melewati orang-orang di Masjid lain saat mereka sedang
ruku', maka dia berkata: Aku bersaksi kepada
Allah bahwa aku ikut shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menghadap Makkah, maka orang-orang yang sedang (ruku') tersebut berputar
menghadap Baitullah dan orang-orang Yahudi dan Ahlul Kitab menjadi heran,
sebab sebelumnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat menghadap Baitul
Maqdis. Ketika melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghadapkan
wajahnya ke Baitullah mereka mengingkari hal ini. Berkata Zuhair Telah
menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Al Barro`, dalam haditsnya ini
menerangkan tentang (hukum) seseorang yang meninggal dunia pada saat arah
qiblat belum dialihkan dan juga banyak orang-orang yang terbunuh pada masa
itu?, kami tidak tahu apa yang harus kami sikapi tentang mereka hingga
akhirnya Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya: Dan Allah tidaklah akan
menyia-nyiakan iman kalian. (QS. Al Baqoroh:
143)
2.34/40.
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur berkata, telah
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq berkata, telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Hamam bin Munabbih dari Abu
Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila seorang dari kalian memperbaiki keIslamannya
maka dari setiap kebaikan akan ditulis baginya sepuluh (kebaikan) yang
serupa hingga tujuh ratus tingkatan, dan setiap satu kejelekan yang dikerjakan
akan ditulis satu kejelekan saja yang serupa dengannya.
2.35/41.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna berkata,
telah menceritakan kepada kami Yahya dari Hisyam berkata,
telah mengabarkan bapakku kepadaku dari Aisyah bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya dan bersamanya ada seorang
wanita lain, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: siapa ini? Aisyah menjawab: si fulanah, Lalu diceritakan tentang
shalatnya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: tinggalkanlah apa yang tidak kalian sanggupi, demi
Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri yang menjadi bosan, dan
agama yang paling dicintai-Nya adalah apa yang senantiasa dikerjakan secara
rutin dan kontinyu.
2.36/42.
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim berkata, telah
menceritakan kepada kami Hisyam berkata, telah menceritakan kepada
kami Qotadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: Akan dikeluarkan
dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada Ilah kecuali Allah dan dalam
hatinya ada kebaikan sebesar jemawut. Dan akan dikeluarkan dari neraka
siapa yang mengatakan tidak ada ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada
kebaikan sebesar biji gandum. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang
mengatakan tidak ada ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan
sebesar biji sawi. Abu Abdullah berkata; Aban berkata; Telah
menceritakan kepada kami Qotadah Telah menceritakan kepada kami Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda. Dan kata iman di
dalam hadits ini diganti dengan kata kebaikan.
2.37/43.
Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ash Shabbah bahwa dia
mendengar Ja'far bin 'Aun berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Al 'Umais, telah mengabarkan kepada kami Qais bin Muslim dari Thariq
bin Syihab dari Umar bin Al Khaththab; Ada seorang laki-laki
Yahudi berkata: Wahai Amirul Mu'minin, ada satu
ayat dalam kitab kalian yang kalian baca, seandainya ayat itu diturunkan
kepada kami Kaum Yahudi, tentulah kami jadikan (hari diturunkannya ayat
itu) sebagai hari raya ('ied). Maka Umar bin Al Khaththab berkata: Ayat
apakah itu? (Orang Yahudi itu) berkata: Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah
Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagi kalian. (QS. Al Maidah ayat 3). Maka
Umar bin Al Khaththab menjawab: Kami tahu hari tersebut dan dimana
tempat diturunkannya ayat tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, yaitu pada hari Jum'at ketika Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
berada di 'Arafah.
2.38/44.
Telah menceritakan kepada kami Isma'il Telah menceritakan kepadaku Malik
bin Anas dari pamannya - Abu Suhail bin Malik - dari bapaknya,
bahwa dia mendengar Thalhah bin 'Ubaidullah berkata: Telah datang
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seorang dari penduduk Najed
dalam keadaan kepalanya penuh debu dengan suaranya yang keras terdengar,
namun tidak dapat dimengerti apa maksud yang diucapkannya, hingga mendekat
(kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) kemudian dia bertanya tentang
Islam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Shalat lima kali dalam sehari semalam. Kata
orang itu: apakah ada lagi selainnya buatku.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Tidak
ada kecuali yang thathawu' (sunnat) . Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: Dan puasa Ramadlan.
Orang itu bertanya lagi: Apakah ada lagi
selainnya buatku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Tidak ada kecuali yang thathawu' (sunnat) .
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebut: Zakat: Kata orang itu: apakah ada lagi selainnya buatku. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: Tidak ada kecuali
yang thathawu' (sunnat) . Thalhah bin 'Ubaidullah berkata: Lalu
orang itu pergi sambil berkata: Demi Allah, aku
tidak akan menambah atau menguranginya. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Dia akan beruntung
jika jujur menepatinya.
2.39/45.
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Ali Al Manjufi
berkata, telah menceritakan kepada kami Rauh berkata, telah
menceritakan kepada kami 'Auf dari Al Hasan dan Muhammad
dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah bersabda: Barangsiapa mengiringi jenazah
muslim, karena iman dan mengharapkan balasan dan dia selalu bersama jenazah
tersebut sampai dishalatkan dan selesai dari penguburannya, maka dia pulang
dengan membawa dua qiroth, setiap qiroth setara dengan gunung Uhud. Dan
barangsiapa menyolatkannya dan pulang sebelum dikuburkan maka dia pulang
membawa satu qiroth. Hadits seperti ini juga diriwayatkan dari Utsman
Al Mu`adzin, dia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Auf
dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.
2.40/46.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah berkata, Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid berkata: Aku
bertanya kepada Abu Wa'il tentang Murji`ah, maka dia menjawab: Telah
menceritakan kepadaku Abdullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: mencerca orang muslim adalah
fasiq dan memeranginya adalah kufur.
2.41/47.
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Humaid, Telah
menceritakan kepadaku Anas bin Malik berkata, telah mengabarkan
kepadaku 'Ubadah bin Ash Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam keluar untuk menjelaskan tentang Lailatul Qodar, lalu ada
dua orang muslimin saling berdebat. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Aku datang untuk menjelaskan Lailatul
Qodar kepada kalian, namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga
akhirnya diangkat (lailatul qodar), dan semoga menjadi lebih baik buat
kalian, maka itu intailah (lailatul qodar) itu pada hari yang ketujuh, enam
dan lima .
2.42/48.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, Telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu
Hayyan At Taimi dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah
berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari muncul
kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang
kemudian bertanya: Apakah iman itu? Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Iman
adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari
berbangkit. (Jibril 'Alaihis salam) berkata: Apakah Islam itu? Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak
menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan
zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan. (Jibril
'Alaihis salam) berkata: Apakah ihsan itu?
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Kamu
menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya
sesungguhnya Dia melihatmu. (Jibril 'Alaihis salam) berkata lagi: Kapan terjadinya hari kiamat? Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: Yang ditanya tentang
itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tapi aku akan terangkan
tanda-tandanya; (yaitu); jika seorang budak telah melahirkan tuannya, jika
para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun
gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya kecuali oleh
Allah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca: Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan tentang
hari kiamat (QS. Luqman: 34). Setelah itu Jibril 'Alaihis salam
pergi, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; hadapkan dia ke sini. Tetapi para sahabat
tidak melihat sesuatupun, maka Nabi bersabda; Dia
adalah Malaikat Jibril datang kepada manusia untuk mengajarkan agama
mereka. Abu Abdullah berkata: Semua hal
yang diterangkan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dijadikan sebagai
iman.
2.43/49.
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Hamzah berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih dari Ibnu
Syihab dari Ubaidillah bin Abdullah bahwa Abdullah bin 'Abbas
mengabarkan kepadanya, bahwa dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu
Sufyan bin Harb bahwa Heraqlius berkata kepadanya: Aku sudah bertanya kepadamu, apakah jumlah mereka
bertambah atau berkurang? Maka kamu bertutur bahwa mereka bertambah, dan
memang begitulah iman akan terus berkembang hingga sempurna. Dan aku bertanya
kepadamu, apakah ada orang yang murtad karena dongkol pada agamanya?
Kemudian kamu bertutur; tidak ada, maka begitu juga iman bila sudah tumbuh
bersemi dalam hati tidak akan ada yang dongkol kepadanya.
2.44/50.
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada
kami Zakaria dari 'Amir berkata; aku mendengar An Nu'man
bin Basyir berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Yang halal sudah jelas dan
yang haram juga sudah jelas. Namun diantara keduanya ada perkara syubhat
(samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang
menjauhi diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan
kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada
perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang penggembala yang
menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang dikhawatirkan akan jatuh ke
dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki batasan, dan ketahuilah
bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-apa yang
diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang
apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah
tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati.
2.45/51.
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Ja'di berkata, telah
mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Abu Jamrah berkata: aku
pernah duduk bersama Ibnu 'Abbas saat dia mempersilahkan aku duduk
di permadaninya lalu berkata: Tinggallah
bersamaku hingga aku memberimu bagian dari hartaku. Maka aku tinggal
mendampingi dia selama dua bulan, lalu berkata: Ketika utusan Abu Qais
datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau bertanya kepada
mereka: Kaum manakah ini atau utusan siapakah
ini? Mereka menjawab: Rabi'ah! Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: selamat datang wahai para
utusan dengan sukarela dan tanpa menyesal. para
utusan itu berkata: ya Rasulullah, kami tidak dapat mendatangimu
kecuali di bulan suci, karena antara kami dan engkau ada suku Mudlor yang
kafir. Oleh karena itu ajarkanlah kami dengan satu pelajaran yang jelas
yang dapat kami amalkan dan dapat kami ajarkan kepada orang-orang di
kampung kami, yang dengan begitu kami dapat masuk surga. kemudian mereka bertanya kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam tentang minuman, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan mereka dengan empat hal dan melarang dari empat hal,
memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah satu-satunya, kemudian
bertanya: Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah satu-satunya? Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang
lebih mengetahui. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjelaskan: Persaksian tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa
pada bulan Ramadlan dan mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang.
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka dari empat perkara,
yaitu janganlah kalian meminum sesuatu dari al hantam, ad Dubbaa`, an naqir
dan al Muzaffaat. Atau Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menyebut
muqoyyir (bukan naqir). Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: jagalah semuanya dan beritahukanlah kepada
orang-orang di kampung kalian.
2.46/52.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah berkata, telah
mengabarkan kepada kami Malik dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad
bin Ibrahim dari Alqamah bin Waqash dari Umar, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semua
perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang
(tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah
dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya.
Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena
seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa
dia diniatkan..
2.47/53.
Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah berkata, telah mengabarkan kepadaku
'Adi bin Tsabit berkata: Aku pernah mendengar Abdullah bin Yazid
dari Abu Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: Apabila seseorang memberi nafkah
untuk keluarganya dengan niat mengharap pahala maka baginya Sedekah.
2.48/54.
Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' berkata, telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah
menceritakan kepadaku 'Amir bin Sa'd dari Sa'd bin Abu Waqash
bahwasanya dia mengabarkan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Sesungguhnya, tidaklah kamu
menafkahkan suatu nafkah yang dimaksudkan mengharap wajah Allah kecuali
kamu akan diberi pahala termasuk sesuatu yang kamu suapkan ke mulut istrimu.
2.49/55.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Isma'il berkata, telah menceritakan
kepadaku Qais bin Abu Hazim dari Jarir bin Abdullah berkata: Aku telah membai'at Rasulullah untuk menegakkan
shalat, menunaikan zakat dan menasehati kepada setiap muslim.
2.50/56.
Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah dari Ziyad bin 'Alaqah berkata; saya
mendengar Jarir bin Abdullah berkata ketika Al Mughirah bin Syu'bah
meninggal, sambil berdiri dia memuji Allah dan mensucikan-Nya, berkata: Wajib atas kalian bertakwa kepada Allah satu-satunya
dan tidak menyekutukannya, dan dengan penuh ketundukan dan ketenangan
sampai datang pemimpin pengganti, dan sekarang datang penggantinya, kemudian
dia berkata: Mintakanlah maaf kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala buat pemimpin kalian ini (Al Mughirah), karena dia suka
memberi maaf. Lalu berkata: Amma ba'du,
sesungguhnya aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian aku
berkata: Aku membai'at engkau untuk Islam.
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi syarat dan menasehati kepada
setiap muslim, maka aku membai'at Beliau untuk perkara itu, dan demi
Pemilik Masjid ini, sungguh aku akan selalu memberi nasihat kepada kalian
Kemudian dia beristighfar lalu turun dari mimbar.
No comments:
Post a Comment